Rupiah Pagi Ini Melemah ke Rp14.112 per Dolar AS

Perang dagang akan menjadi sentimen signifikan bagi rupiah karena aktivitas ekonomi China yang erat kaitannya dengan Indonesia. “Seperti biasa, perang dagang selalu jadi ketakutan buat negara emerging market,” jelas Dini kepada CNNIndonesia.com, Jumat (1/3).

Tak hanya itu, ada kemungkinan dolar juga menguat pagi ini karena pertumbuhan ekonomi AS yang mencapai 2,9 persen sepanjang 2018 atau lebih rendah dari estimasi pemerintah AS yang berharap ekonomi tumbuh di atas 3 persen. Angka ini baru dirilis pemerintah AS tadi malam.

Baca Juga :  Rupiah Naik 21 Poin Menjadi Rp13.408 Per Dolar AS

Namun sebetulnya, pertumbuhan ekonomi yang melemah bisa dibaca berbeda-beda oleh pelaku pasar. Di satu sisi, pelemahan ekonomi AS bisa membuat investor terinsentif untuk berinvestasi di negara lain. Namun di sisi lain, pelemahan ekonomi AS juga bisa menjadi indikasi pelemahan pertumbuhan ekonomi global, sehingga investor enggan mengguyur uangnya ke negara berkembang termasuk Indonesia.

Baca Juga :  Perang Mata Uang Mereda, Rupiah Menguat Tipis ke Rp14.271/USD

Pada hari ini, rupiah bisa ditopang oleh sentimen internal yakni angka inflasi Januari yang sedianya diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) pukul 09.00 WIB nanti. Jika inflasi baik, tentu ini menjadi daya tarik investor. Namun Dini memperkirakan dampaknya tak akan seberapa.