Pidato ini cukup ditunggu lantaran bisa memberi arah kebijakan moneter AS setelah tanda-tanda resesi menghantui AS beberapa waktu belakangan.
Sinyal resesi terlihat dari imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor pendek yang lebih besar dibandingkan obligasi bertenor panjang. Kondisi yang lazim disebut inverted yield curve ini menandakan pesimisme terhadap ekonomi AS ke depan.
Diketahui pelaku pasar kini fokus terhadap pidato Gubernur The Fed Jerome Powell yang bertempat di Jackson Hole, Wyoming, meski risalah pertemuan The Fed yang dirilis Kamis (22/8) tidak memberi sinyal soal pelonggaran moneter yang agresif.
“Dalam perdagangan akhir pekan rupiah kemungkinan akan kembali menguat tipis sambil menunggu keputusan The Fed. Adapun, rentang rupiah hari ini di level Rp14.190 hingga Rp14.260 per dolar AS,” jelas Ibrahim. (cnn)
Baca Juga:
Rupiah Tertekan ke Rp14.263/USD