Rupiah Menguat Tipis ke Level Rp13.656/USD

Petugas BI menunjukan uang rupiah yang baru, dalam peluncuran uang rupiah kertas dan logam tahun emisi 2016 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Senin (19/12). Uang rupiah yang diluncurkan antara lain pecahan Rp100.000 (gambar utama Ir Soekarno dan Moh. Hatta), Rp50.000 (gambar utama Ir. H. Djuanda Kartawidjaya), Rp20.000 (gambar utama G.S.S.J Ratulangi), Rp10.000 (gambar utama Frans Kaisiepo), Rp5.000 (gambar utama K.H Idham Chalid), Rp 2.000 (gambar utama Mohammad Hoesni Thamrin) dan Rp1.000 (gambar utama Tjut Meutia), pecahan logam, mulai dari Rp 1.000 (gambar utama I Gusti Ketut Pudja), Rp500 (gambar utama Letjend TNI T.B Simatupang), Rp200 (gambar utama Tjiptomangunkusumo) dan Rp100 (gambar utama Herman Johannes). SP/Joanito De Saojoao.

kabarin.co – Jakarta, Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pagi hari ini masih menguat. Rupiah berada pada level Rp13.600-an per USD.

Mengutip Bloomberg Dollar Index, Selasa (14/1/2020) pukul 10.30 WIB, Rupiah pada perdagangan spot exchange menguat 16 poin atau 0,12% ke level Rp13.656 per USD.

Rupiah Menguat Tipis ke Level Rp13.656/USD

Rupiah bergerak di kisaran Rp13.642-Rp13.656 per USD. Adapun, YahooFinance melaporkan Rupiah naik Rp141 atau 1,02% ke Rp13.670 per USD. Dalam pergerakannya, Rupiah berada di kisran Rp13.670-Rp13.811 per USD.

Baca Juga :  Dolar AS Menguat, Rupiah Melemah Dekati Rp14.200/USD

Menurut Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, penguatan Rupiah semakin konsisten. Karena saat ini Rupiah berada di bawah level Rp14.000 per USD.

“Nilai tukar Rupiah menunjukkan penguatan Rp13.750. Jadi kami pandang penguatan Rupiah ini konsisten dengan fundamental ekonomi saat ini,” ujar dia.

Menurut dia, penguatan Rupiah mencerminkan tiga hal dalam ekonomi Indonesia. Salah satunya menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Baca Juga :  Rupiah Dibuka Menguat ke Kisaran Rp 14.090

“Penguatan Rupiah ini mencerminkan tiga hal yang mana fundamental ekonomi kita. Di mana perkiraan pertumbuhan ekonomi 5,1% stabilitas eksternal terjaga dari PDB, dan pembiayaan CAD lebih besar,” ungkap dia. (oke)