Kabarin.co, Agam – Ratusan ton ikan di Danau Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat mati mendadak secara massal.
Peristiwa itu menyebabkan, para petani ikan Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Maninjau merugi. Apalagi, ikan yang mati mendadak itu jumlahnya mencapai ratusan ton.
“Ikan mati karena faktor cuaca yang kerap berubah-ubah,” kata Camat Tanjung Raya, Handria Asmi, diterima Kabarin.co, Senin (13/12).
Perubahan cuaca itu, kata Handria, seperti angin kencang dan curah hujan yang tinggi, sehingga menimbulkan fenomena upweeling yang kadar oksigen dalam danau berkurang.
Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) Agam, Rosva Dewira pada Minggu (12/12) mengungkapkan, ikan mati secara massal itu di Nagari Tanjung Sani, Koto Malintang, dan Koto Kaciak.
Fenomen itu, kata Rosva, kematian ikan itu sudah berlangsung sejak sepekan terakhir. Setidaknya, jumlah ikan yang mati tersebut mencapai 350 ton milik 48 penambak setempat.
“Rata-rata ikan yang mati itu, hampir siap panen dan terparah di kawasan Nagari Koto Kaciak,” ujarnya.