Di hadapan jurnalis tiga provinsi, yakni: Sumbar, Riau dan Kepri, Dia menyarankan masyarakat dapat menggunakan QRIS sebagai alternatif, di samping biaya transfer dan pengiriman dapat ditekan.
Tak hanya efektif, QRIS dapat mengurangi risiko menerima uang palsu secara tidak sadar. Menurut Dia, penggunaan rekening digital juga menjadi solusi efektif untuk meminimalisir risiko transaksi dengan barang palsu.
“Kami mengajak nasabah dan masyarakat untuk lebih memanfaatkan transaksi non-tunai, seperti QRIS dan rekening digital. Selain lebih aman dari risiko uang palsu, metode ini juga lebih praktis dan efisien dalam bertransaksi,” ajaknya.
Untuk memastikan transaksi berjalan lancar, Pegadaian telah meningkatkan sistem keamanan dan memberikan edukasi kepada nasabah mengenai cara membedakan barang asli dan palsu.
Pegadaian berharap dengan adanya peran aktif masyarakat dan semua pihak dapat mengantisipasi peredaran uang palsu dan emas palsu. Kewaspadaan dan edukasi menjadi kunci dalam menjaga keamanan transaksi dan melindungi kepentingan bersama.(*)