Gempa di Banten 21 Kali Lebih Kuat dari Gempa di Kandang Leicester City

kabarin.co – Gempa bumi berkekuatan 6,4 magnitudo mengguncang wilayah Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, hingga sebagian Lampung, pada Selasa (23/1), siang terjadi sekitar pukul 13.34 WIB.

Sumber gempa terletak 81 kilometer Barat Daya Lebak, Banten, pada kedalaman 10 kilometer. Ratusan rumah di Kapubaten Lebak juga mengalami kerusakan akibat efek getaran gempa tersebut.

Kalau dibandingkan, daya getar gempa di Lautan Banten kali ini lebih dahsyat sekitar 21,3 kali dari gempa yang terjadi di markas Leicester City, King Power Stadium, dua tahun lalu.

Gempa yang terjadi di King Power toh bukan akibat aktivitas seismik alamiah bumi, melainkan karena efek gemuruh suporter di stadion tersebut sebagai dampak antusiasme fan.

Penelitian ilmiah yang dikutip dari The Guardian membuktikan adanya efek gempa berkekuatan 0,3 magnitudo yang diakibatkan hiruk-pikuk fans di King Power Stadium.

Kejadiannya muncul saat The Foxes menjamu Norwich pada lanjutan Premier League pekan ke-27 musim 2015-2016, Sabtu (27/2/2016).

King Power bergemuruh dahsyat menyambut gol penentu kemenangan 1-0 Leicester atas Norwich yang tercipta pada menit ke-89. Getaran gempa ringan ini direkam oleh seismograf atau alat pengukur gempa yang dipasang mahasiswa geologi Universitas Leicester.

Alat tersebut ditanam di halaman sebuah sekolah yang terletak dekat stadion sebelum laga berlangsung.

Ketua penelitian, Richard Hoyle, mengonfirmasi gol penentu dari Leonardo Ulloa memicu aktivitas seismik di sekitar area tersebut. Magnitudo gempa dengan kekuatan itu setara dengan daya hancur sebuah granat tangan besar.

“Data menunjukkan ada korelasi kuat antara waktu terciptanya gol Leicester dengan kemunculan sinyal seismik. Alat kami mengukur gempa kecil yang dihasilkan oleh energi mendadak yang dilepaskan fans Leicester saat merayakan gol,” ucap Hoyle kepada Guardian.

Tim penelitian itu melanjutkan pengukuran mereka terhadap produksi aktivitas seismik di sekitar markas Leicester.

Mereka bahkan mengukur getaran yang terjadi dalam duel kandang The Foxes saat melawan West Bromwich Albion (1/3). Hasilnya, gempa kecil berkekuatan 0,1 magnitudo tercatat ketika Danny Drinkwater mencetak gol penyeimbang skor 1-1 buat tuan rumah.

Kekuatan karena gempa ringan ini jelas jauh bila dibandingkan dengan efek gempa dahsyat di Mexico City, September 2017. Ketika itu, bumi bergoncang dengan magnitudo 7,1 di Ibu Kota Meksiko dan menghancurkan bagian stadion terbesar negara itu, Azteca.

Saat bencana terjadi, beton bagian atap stadion sampai bergoyang seperti plastik tertiup angin.

Akibatnya, muncul keretakan besar dan memaksa partai bergengsi Piala Meksiko antara Cruz Azul dan America ditunda. Secara keseluruhan, bencana mengerikan itu menelan korban jiwa 300 orang lebih.(*/bs)