Pada saat sesi pemaparan materi selesai pukul 14.30 WIB, ada permintaan dari seorang guru kepada saya untuk saya memberikan pertanyaan kepada siswa siswi, karna sekolah sudah menyediakan hadiah sebanyak 3 buah.
Pada saat pertanyaan kedua, yaitu : “Kapan dilaksanakan Pilkada ? Siswa menjawab “27 November 2024” dan saya bertanya siapa saja yang akan kita pilih pada pilkada nanti ?” Siswa menjawab dengan menyebut nama individu. Lalu saya sampaikan “bukan itu jawabannya dan maksud pertanyaan nya adalah jenis pemilihan apa saja pada Pilkada 2024 nanti ?.
Kemudian saya memilih siswa lain yang ingin menjawab, dan ada siswa yang maju ke depan dan menjawab bahwa yang akan kita pilih pada pilkada nanti yaitu “Gubernur dan Wakil Gubernur, Walikota dan Wakil Walikota, Bupati dan Wakil Bupati”. Maka saya sampaikan bahwa inilah jawaban yang benar.
Karna video yang disebarkan tersebut terpotong, maka informasi pun tidak tersampaikan dengan baik. Maka disini saya mengklarifikasi kejadian yang sebenarnya, karna ini tidak ada sama sekali unsur kesengajaan.
Bahkan saya juga sudah menjelaskan bahwa saat ini belum ada bakal calon untuk kepala daerah karna tahapan pendaftaran pasangan calon itu pada 27 – 29 Agustus 2024. Saya mengaku mungkin dengan bahasa pertanyaan saya yang kurang tepat, maka dengan spontan siswa tersebut menyebut nama individu.
Dengan kelapangan hati, saya menyampaikan permintaan maaf bagi para pihak yang merasa dirugikan dan saya dengan tegas juga menyampaikan tidak ada sama sekali unsur kesengajaan di dalamnya. Ini hanya miskomunikasi karna video yang beredar bersifat tidak utuh. (Joni)