Jokowi Minta Politik dan Agama Dipisahkan

Nasional0 Views

kabarin.co – Sibolga, Presiden Joko Widodo meminta kepada semua pihak untuk memisahkan persoalan politik dan agama agar tidak terjadi gesekan antarumat.

“Memang gesekan kecil-kecil kita ini karena Pilkada. Benar nggak. karena pilgub, pilihan bupati, pilihan wali kota, inilah yang harus kita hindarkan,” kata Presiden saat meresmikan Tugu Titik Nol Peradaban Islam Nusantara di Kecamatan Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Jumat.

Jokowi Minta Politik dan Agama Dipisahkan

Maka dari itu, Jokowi berharap tidak mencampurakukan antara politik dan agama,

“Di pisah betul, sehingga rakyat tahu mana yang agama, mana yang politik,” katanya.

Jokowi berpesan agar tak terjadi antara suku, apalagi antara agama terjadi pertikaian dan gesekan pasalnya Indonesia memiliki banyak agama, banyak suku dan bahasa lokal yang mencapai 1.100 bahasa.

“Saya hanya ingin titip ini mumpung pas di Sumatera Utara, ingin mengingatkan semuanya bahwa bangsa kita terdiri dari macam-macam suku dan agama, bermacam-macam ras,” ungkapnya.

Jokowi mengatakan ada 714 suku, berbeda dengan negara lain yang paling hanya satu, dua, tiga suku saja.

“Suku yang saya ingat, suku Gayo, suku Batak, Suku Sasak, suku Minang, Suku Dayak, suku Jawa, Suku Sunda, Suku Betawi, yang paling ujung timur suku Asmat, suku Bugis, dan yang lain-lainnya,” sebut Jokowi.

Selain itu Jokowi juga memita kepada para pemuka agama untuk mengingatkan para umatnya tentang keragaman ini harus dirawat agar tak menimbulkan perpecahan.

“Para ulama agar disebarkan, diingatkan, dipahamkan pada kita semua, bahwa kita ini memang beragam, anugrah yang diberikan Allah bahwa kita beragam,” katanya.

Presiden menuturkan jika perbedaan bisa dirawat, bisa dipersatukan akan dapat menjadi kekuatan besar.

“Ini ada sebuah kekuatan besar, sebuah potensi besar, tetapi kalau kita tidak bisa menjaga dan merawat ada gesekan, ada pertikaian, itulah yang harusnya yang awal-awalnya kita ingatkan,” harapnya. (epr/atr)

Baca Juga:

3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK Hanya Dianggap Publik Sebagai Pemimpin Boneka

Demokrat: Ada Orang Dalam Istana yang Sengaja Ciptakan Konflik Jokowi-SBY

Jokowi di Antara Mobil Mogok dan Manusia Mogok