Kolom: Operasi Senyap dan Silenzio Stampa Ala Semen Padang FC

dscn1577

Penulis: Rizal Marajo,
(Senior Redaktur di kabarin.co) 

SETELAH menuntaskan sesi “ujicoba” panjang di Indonesia Soccer Championsip A (ISC) A 2016, 18 klub kontestan langsung bersiap menghadapi kompetisi resmi 2017. Dikabarkan kompetisi resmi akan mulai bergulir Maret 2017 mendatang.

Seperti tak ada waktu berleha-leha, sejumlah klub langsung tancap gas mempersiapkan diri. Mulai dari menetapkan pelatih, mengamankan pemain yang tampil mengkilat di ISC A dengan perpanjangan kontrak, atau menyusun daftar pemain buruan untuk menambah kekuatan tim. Tapi ada juga yang mengakhiri kerjasama, jika si pemain dianggap tampil memble di ISC A.

Persib Bandung, Madura United, Arema Cronus, Persija Jakarta, PSM Makasaar, adalah beberapa tim yang nampak mulai aktif bergerilya mencari pemain baru. Namun beberapa tim juga masih bersantai melihat-lihat situasi.

Tapi ada juga bergerak diam-diam, melakukan “operasi senyap”. Sehingga tak terlihat ada gembar-gembor di media. Salah satu tim yang memilih operasi bawah tanah itu sepertinya adalah Semen Padang FC.

Faktanya, ketika Persib misalnya sudah bergaya mengamankan tandatangan Patrick Cruz, Shohei Matsunaga, dan Wildansyah, Semen Padang masih memakai jurus “silenzio stampa”, alias tak berbicara kepada pers soal persiapan mereka menghadapi musim 2017, khususnya tentang bagaimana wajah skuad Kabau Sirah nantinya.

Tapi kondisi ini tak terlalu mengherankan, karena hal seperti itu seolah sudah menjadi sebuah tradisi Semen Padang FC di setiap pramusim. Mereka di manajemen berfikir, proses rekrutmen adalah operasi “top secret”.

Alasanya sederhana, jika terlanjur di gembar-gembor, bisa jadi membuat proses lobi dan nego jadi berantakan. Tentu saja hal yang paling dikhawatirkan pemain incaran akan ditelikung oleh klub pesaing. Yang paling tak mengenakan, beritanya sudah terlanjur meledak di media tapi si pemain tidak jadi bergabung.

Memang style manajemen tim klub-klub Indonesia memang tidak sama dalam bermain di bursa pemain. Ada yang sudah kebarat-baratan, lugas, dan tak malu-malu berkicau di media.

Ada juga yang malu-malu, hati-hati, dan memandang tabu berkoar-koar soal rekrutmen pemain baru. Semen Padang mungkin salah satunya. Biasanya ada kejutan ketika fans yang masih sibuk mengira-ngira dan mengusulkan pemain baru, tahu-tahu muncul foto sosok manajemen bergaya dengan pemain anyar yang pamer jersey sebagai tanda sudah deal.

Terlepas dari  itu semua, apapun kiat yang diambil manajemen Semen Padang soal rekrutmen pemain baru, tidak terlalu menjadi masalah. Karena harapan pendukung tim hanya sederhana, berharap musim 2017 Semen Padang bisa tampil lebih baik, lebih berprestasi, lebih diperhitungkan, mampu berbicara banyak di kompetisi, syukur-syukur bisa juara.

Ya, juara adalah kata-kata yang banyak muncul di kalangan fans akhir-akhir ini. Ada kerinduan yang sudah begitu mendalam melihat tim kesayangan mereka mencicipi juara, dan berada di podium juara. Tak heran, tagar #rindujuara pun bermunculan.

Kabar baiknya, manajemen tim tak menutup mata atas keinginan fans tersebut. Sikap yang lebih terbuka, lebih responsif, lebih membuka diri, mau mendengarkan keluhan fans, dan terbuka terhadap masukan dari berbagai pihak untuk kemajuan tim mulai diperlihatkan. Setidaknya itu diperlihatkan oleh Direktur Teknik, Iskandar Zulkarnain Lubis, yang terlihat begitu elegant dan terbuka terhadap semua pihak.

Salah satunya soal desakan agar tim lebih mengakomodir putra daerah dalam tim, juga mendapat respon yang bagus. Langkah menginventaarisir dan mendata pemain lokal pun dilakukan, sebagai langkah awal untuk memunculkan putra daerah lebih banyak dalam tim.

Mudah-mudahan ini menjadi awal untuk menghapus kesan manajemen eksklusif yang terlihat selama ini. Semoga pula ini menjadi awal untuk melihat “New Semen Padang”  tahun 2017  yang lebih serius, lebih berprestasi, dan lebih dekat dengan para pecintanya.

Well, mari kita tunggu hasil operasi senyap dan silenzio stampa Semen Padang FC beberapa hari ke depan.(*)