kabarin.co – Pengamat politik Universitas Indonesia Aditya Perdana menilai gerilya partai politik semakin meningkat memasuki bulan Ramadhan. Selain turun langsung ke lapangan, parpol juga akan melakukan komunikasi politik yang intens terutama menuju pileg dan pilpres tahun depan.
Aditya mengatakan opini publik akan semakin kuat mempengaruhi situasi politik nasional. Salah satunya lewat maraknya publikasi hasil survei yang mengarahkan pemberitaan ke calon atau parpol tertentu.
Lembaga Survei Dihimbau Menjaga Kualitas Survei
“Suasana masih cair hingga Agustus mendatang sementara fakta mengatakan banyak bermunculan lembaga survei yang mempublikasikan hasil surveinya,” kata Aditya dalam diskusi politik di Jakarta, Kamis (10/5).
Aditya yang merupakan direktur Pusat Kajian Politik UI menghimbau lembaga survei untuk menjaga kualitas hasil surveinya. Saat turun ke lapangan, menurut dia, bisa saja banyak terjadi kecurangan atau human error.
“Karena responden bisa saja melakukan kecurangan,” ujarnya.
Tercatat sekitar sembilan lembaga survei telah mempublikasikan hasil surveinya dalam dua bulan terakhir. Padahal situasi politik masih cair dan banyak yang menampilkan data undecided voter alias pemilih yang belum menentukan pilihan.
“Angkanya cukup besar bahkan bisa sampai 50 persen,” ujar Aditya.
Selain itu, kata Aditya, kontestasi yang ditampilkan lembaga survei cenderung pragmatis dan membosankan. Mayoritas kerap menampilkan dua kubu Jokowi vs Prabowo.
“Kontestasi cenderung pragmatis. Artinya melihat siapa yang cenderung menang saja ketimbang esensi politiknya.”
(arn)
Baca Juga:
Kemunculan Relawan Dianggap Antitesis Terhadap Opini Lembaga Survei
Perhatikan Independensi Lembaga Survei Jelang Pilkada dan Pemilu
Hasil Survei Gabungan LSM Menjadi Evaluasi dan Refleksi bagi Penyelenggara Pemilu
