Pertama, karena sebagai Gubernur diatur dalam UU Protokol ia harus mendampingi Presiden RI dalam sebuah acara di wilayahnya. Yang kedua, pemenang yang mau diberi Piala Presiden, Tim Persija binaan langsung Gubernur DKI. Maka sewajarnya jika ” Bapak Persija” hadir di acara penyerahan pialaitu.
Banyak nitizen masih ingat final Piala Presiden tahun 2015 di GBK. Walau Persija tidak bertanding kala itu, namun Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) ikut mendampingi Presiden dan larut dalam kegembiraan. Kenapa sekarang berbeda?
Inilah persoalannya. Sampai detik ini kejadian Sabtu malam lalu itu masih ramai dibahas nitizen. Istana tentu saja repot dibuatnya. Penjelasan sekian beberapa pejabat Istana tidak satu pun yang berhasil meredam ” protes” Nitizen, malah menambah gaduh suasana. Titik masalahnya pada para pejabat Istana itu sendiri.
Bayangkan tiap pejabat berbeda -beda argumentasi yang dikemukakan. Bey Mahmudin staf Sekretariat Setkab bilang Anies tidak tercantum dalam daftar untuk mendampingi Presiden turun ke lapangan. Oleh sebab itu anggota Paspampres mencegatnya.