Ikatan Hati antara Anak dan Bapak

Kilab menjawab, “Saya berbakti kepada ayah dengan cara apa saja sebisa saya. Ayah saya, bila kuperaskan susu unta, dia akan tahu kalau susu tersebut hasil perahan saya.”

Umar radhiyallahu ‘anhu menyuruh seorang utusan untuk mengambil unta milik ayah Kilab tanpa sepengetahuannya. Lalu unta tersebut diberikan kepada Kilab untuk diperah. Kilab pun membersihkan puting unta dan memerahnya. Susu hasil perahan ditampung dalam sebuah wadah. Setelah itu susu unta tadi oleh Umar di kirimkan ke ayah Kilab.

Baca Juga :  Abu Bakar dan Umar Berlomba Dalam Kebaikan

Mendapat kiriman susu unta itu, dia menangis, lalu berkata, “Saya mencium bau Kilab dalam susu ini.”

Beberapa perempuan yang berada di sampingnya berkata, “Kamu memang sudah tua dan pikun. Kilab sedang berada di Kufah, tetapi kamu mengatakan telah mencium baunya.” Kemudian ayah Kilab kembali bersenandung:

Aku dicela, sungguh tanpa dasar ilmu kau mencela
Adakah para pencela mengerti apa yang kurasa
Kan kuadukan Umar kepada Tuhannya
Yang memiliki hujjah yang mapan
Sebab Al Faruq tidak mengembalikan Kilab ke pangkuan
Dua orang tua renta yang hidup tanpa penjagaan

Melihat kondisi ayahnya seperti itu, Umar berkata kepada Kilab, “Pulanglah! Ayahmu kau tinggalkan dalam keadaan lemah. Saya tetap akan memberimu bagian.”