![](https://www.kabarin.co/wp-content/uploads/2017/05/Khamim-300x173.jpg)
Soal strategi yang ditempuh Aim, Solichin menjelaskan anaknya itu berjalan setiap malam. Di siang hari, Aim beristirahat.
Hampir setiap hari, Syaufani Solichin mendapatkan kabar anaknya dari teman-teman anaknya.“Beberapa teman-temanya hampir setiap hari memberikan kabar tentang anak saya. Kabarnya dia sehat-sehat saja, malah diperlihatkan fotonya. Saya sendiri sudah tua tidak bisa pakai hape,” katanya sembari tersenyum kecil.
Sikap anaknya yang nekat tersebut, sebagai orang tua ia mengaku ada secercah rasa bangga. Keuletan Aim terhadap cita-citanya untuk menunaikan haji dengan jalan kaki akan tercapai. “Saya pasrahkan semuanya pada Gusti Allah, semoga sehat-sehat saja,” terangnya.
Sekadar diketahui, Aim berangkat dari rumahnya di Kecamatan Wonopringgo, Pekalongan, pada tanggal 28 Agustus 2016 sekitar pukul 22.00 WIB. Kini Aim dikabarkan telah tiba di Timur Tengah.
Kisah Aim viral di media sosial. Kisahnya diceritakan dari satu akun ke akun lain. Banyak pertanyaan yang belum terjawab, seperti bagaimana Aim mengurus visa setiap melintasi satu negara.