Mentri BUMN “Pembangunan Jalan Tol Itu Solusi” Mengurangi Ongkos Logistik Yang Semakin Mahal

Berita8 Views

Kabarin.co – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menepis isu bahwa BUMN Karya merupakan perusahaan yang identik dengan utang. Erick mengatakan, BUMN karya memiliki jasa yang besar bagi masyarakat, hanya saja hal itu tak disadari.

“Kalau masalah karya ini selalu kan persepsi yang dibangun bangkrut, dan banyak utang. Tapi kadang-kadang impact-nya tidak dirasakan. Sekarang kalau karya-karya itu tidak membangun jalan tol bagaimana?” kata Erick saat ditemui di Jakarta, Kamis (25/5/2023). Menurut dia, jika BUMN Karya tidak membangun jalan tol, maka dampak yang dirasakan masyarakat adalah ongkos transportasi yang mahal.

Selain itu juga, timbulnya kemacetan dan konsumsi BBM yang lebih tinggi. “Ada harganya, ongkos akan lebih mahal, kemacetan luar biasa, yang akhirnya pemborosan BBM,” kata Mantan Presiden Inter Milan itu.

Dia mencontohkan, saat mudik Lebaran tahun ini, dimana beberapa tol sudah mulai dioperasikan membuktikan tingkat kemacetan yang lebih rendah. Di sisi lain, penggunaan BBM juga lebih rendah dari prediksi sebelumnya.

“Kemarin waktu mudik bagus kan? Lancar, dan BBM-nya tidak terpakai seperti yang diprediksikan. Angkanya ada di Pertamina. Itu solusi, karena BBM kita saat ini masih impor,” jelas dia.

Erick menambahkan, jika tidak ada jalan tol, selain biaya transportasi dan ongkos logistik yang semakin mahal, jalan-jalan di pedesaan juga akan rusak. Ini terjadi karena kendaraan membawa kapasitas berlebih untuk meminimalkan biaya operasional.

“Pembangunan tol itu solusi, BUMN mengambil alih (tol yang dikerjakan swasta). Jadi jangan dilihat masalah utang seakan paradigma bangkrut, tapi solusi yang diberikan BUMNM Karya kepada masyarakat itu luar biasa,” ujar ketua PSSI itu.

“Kebutuhan jalan itu mandatori untuk kita berkendara atau untuk logistik. Tapi, bagaimana sekarang kita mau perbaiki, memastikan investasi jangka panjang dibiayai tidak lagi dengan pembiayaan jangka pendek,” tegas dia.(pp)