Menyigi Klub Ramadhan FC, Raja “Tarkam” Sumbar dan Cita-Cita Berlaga di Kompetisi PSSI

kabarin.co – Bagi publik sepakbola lokal Sumbar, nama klub Ramadhan FC barangkali tak asing lagi. Walau bukan klub yang tercatat sebagai klub anggota resmi PSSI, tapi nama Ramadhan FC tak kalah tenar dibanding klub-klub anggota PSSI, seperti klub Liga 3 misalnya.

Ramadhan FC, adalah klub yang berisikan mantan-mantan pemain top Sumbar, yang pernah berlaga di kompetisi-kompetisi level atas Indonesia, baik bersama Semen Padang, PSP Padang, atau klub-klub lain di Sumbar atau luar Sumbar.

Pemain-pemain Ramadhan FC sangat komplit, dan untuk ukuran sepakbola Sumbar jarang yang tak mengenalnya. Mulai Febi Martika Chandra, Eko Pujiyanto, Tri Rahmad, Rifky Firdaus, Yusra Antoni, Fajar Subrata, Aldo, Alwis Dakos, Bayu Resman, Ivan Toyo, dan Agnef Syafantri.

Kemudian ada Imran Hadi, Jumaidi Rais, Budi Kurnia, Yan Muharman, Renol, Aidil Saputra, Donal Toyo, Rivelino, Arianda, Hengki Ardiles, Febri Setiadi Hamzah, Kurniawan Putra, Rudi, Oktavianus, Ari Novian, Ilham Marna, Ade Andika, Randi Satria, Dicky Hidayat, David Al Hadi, Aris Marta, Dcky Jamalis, Rullya Fery, Sandrova Kanu, Randi Jasmen, dan Yun Hendra.

“Ide awalnya muncul ketika bersama-sama saat latihan bulan puasa sekitar tahun 2005 lalu.Awalnya untuk jaga-jaga kondisi saja saat kompetisi rehat. Dari situlah muncul ide membentuk tim. Karena idenya lahir di bulan puasa, maka diberi nama Ramadhan FC.”ujar Robby Mariandy, salah seorang penggagas yang juga merangkap pelatih.

Seiiring perjalanan waktu, Ramadhan FC tetap eksis sampai sekarang, bahkan semakin kompak, walau para personil dan pemain mulai digerogoti usia. Ramadhan FC jadi wadah atau tempat berkumpul bagi pemain-pemain yang senior yang berada di penghujung karir atau pensiun dari liga resmi PSSI.

Tapi walau begitu, tim yang satu ini nyaris tak pernah absen dalam setiap turnamen lokal di Sumbar. “Dulu malah setiap ada undangan turnamen tarkam kita ikut. Tak sekadar ikut, di beberapa turnamen kami juara. Bahkan turnamen sekelas Jordus Cup di Sungayang kita pernah dua kali juara.”kata Robby, pelatih muda yang sudah mengantongi lisensi B AFC ini, kepada kabarin.co.

“Walaupun kita pemain-pemain gaek, rata-rata diatas 30 tahun, tapi karena rata-rata mantan pemain Liga, mereka punya skill dan pengalaman. Dengan hal itu kami bisa bertualang dari satu turnamen ke turnamen lain.”lanjut pria asal Solok Selatan ini.

Bahkan saat ini Ramadhan FC terus ikut turnamen. Baru-baru ini mereka juara di Turnamen di Kurao Siteba. Dan saat ini, juga sudah melaju ke babak 8 besar turnamen Opel Cup di Lubuk Buaya Padang. Dalam laga terakhir Selasa (6/3) menang 1-0 atas Independent FC Padang.

Soal pembiayaan tim, Robby menyebut lebih banyak patungan para pemain. Selain itu juga peran orang-orang pecinta sepakbola yang juga pengusaha sukses seperti Hendry “Apay” Saputra yang banyak membantu tim dari segi pembiayaan.

“Apay banyak membantu, walaupun dia juga seorang pemain Ramadhan FC, mungkin kebersamaan dan kehangatan di Ramadhan FC yang membuatnya betah bersama kami.”lanjut Robby.

Tentang rencana ke depan, mengingat para pemain semakin dimakan usia, Robby menyebut sudah mulai dilakukan kaderisasi pemain. Sejumlah pemain generasi lebih muda sudah mulai bergabung dengan tim.

Ditanya soal apakah ada keinginan untuk menjadi sebuah klub yang ikut kompetisi resmi dibawah PSSI, Robby mengaku memang ada wacana tersebut. “Tetapi tentunya harus dipikirkan secara matang, dan atas kesepakatan kita bersama. Karena tentunya untuk menjadi sebuah klub banyak syarat yang harus kita penuhi.”ujar Robby mengakhiri. (RMO)