Sebagai Bentuk Solidaritas Suporter Balikpapan Gelar Doa Bersama dan 1.000 Untuk Tragedi Kanjuruhan

KabarinAja14 Views

Kabarin.co – Tragedi Kanjuruhan  di Malang, Jawa Timur yang menelan korban jiwa 125 orang Aremania ini menjadi catatan kelam sepakbola Indonesia.

Sebagai bentuk aksi solidaritas, ratusan suporter di Balikpapan menggelar doa bersama dan menyalakan 1.000 lilin di Halaman Gedung KNPI Balikpapan pada Senin malam (3/10/2022).

Aksi solidaritas itu diikuti oleh seluruh suporter sepakbola Indonesia yang ada di Balikpapan. Seperti Aremania, Bonek mania, Viking, Maczman, Bartman, Kacong Mania dan lainnya tampak khusyuk mengirim doa untuk para korban yang harus kehilangan nyawa pada kejadian dua hari yang lalu itu.

Setelahnya, ratusan pendukung klub mengucapkan ikrar bersama dengan menyalakan lilin agar tragedi di Kanjuruhan segera diusut tuntas.

Aksi tersebut merupakan bentuk solidaritas antar suporter di Balikpapan. Juga sebagai rasa dukacita yang sedalam-dalamnya atas kejadian yang memakan korban meninggal ratusan itu.

“Kalau bisa kejadian itu diusut tuntas lah, setuntas-tuntasnya. Karena itu nyawa manusia tidak bisa dibayar begitu saja. Tidak bisa dibayar pakai rupiah, tidak bisa dibayar pakai dollar,” kata Ketua Balikpapan Suporter Fanatik (Balistik) Ade Setiawan.

Tindakan pihak keamanan dalam mengatasi massa di Stadion Kanjuruhan malam itu sangat disayangkan. Terutama dalam penggunaan gas air mata yang mengarah ke supporter disebut Awan merupakan tindakan yang melanggar aturan FIFA.

“Saya tahu persis di sana itu banyak suporter keluarga. Ada yang bawa anak dan istri. Gas air mata itu tidak boleh ditembakkan ke tribun,” tuturnya.

Salah seorang perwakilan dari Aremania Balikpapan bernama Juned mengapresiasi adanya kegiatan tersebut. Sebagai Aremania, dirinya berharap kejadian tersebut tidak terulang lagi.

“Bahwa solidaritas suporter seperti ini akan selalu terjaga. Untuk sepanjang liga masih berlanjut, kita tetap bersaudara. Hal yang seperti ini miris bagi kita semua. Kita sangat-sangat berharap tidak terulang lagi,” katanya.

Dia pun menginginkan PSSI selaku Federasi Sepak bola di Indonesia untuk bertanggung jawab sepenuhnya atas kejadian tersebut.

“Yang pasti kejadian seperti ini tanggungjawab Federasi, kita minta pertanggungjawaban PSSI. Suporter juga evaluasi dalam diri kita juga, suporter tidak melakukan kekerasan dalan bentuk apapun,” tambah Juned.

Setelah menggelar doa bersama, seluruh suporter langsung bertolak ke Polres Balikpapan untuk menyerahkan sebuah ikrar tersebut.(pp)