Kabarin.co, Agam — Lagi, kematian ikan secara mendadak kembali dialami penambak ikan keramba jaring apung (KJA) di Danau Maninjau, Kabupaten Agam.
Ratusan ton ikan air tawar milik puluhan penambak mati secara massal akibat fenomena pembalikan massa air danau.
Jumlah ikan yang mati menurut perhitungan Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) kabupaten itu, mencapai 130 ton. Kematian ikan ditemukan di Nagari Kotomalintang, Duokoto dan Sungaibatang, Kecamatan Tanjungraya.
Kepala DPKP Agam, Rosva Deswira menyebut, di Kotomalintang jumlah ikan yang mati mencapai 50 ton dan Duokoto sebanyak 80 ton. Rata-rata ikan-ikan yang mati berukuran sudah bisa dipanen.
“Sedangkan di Sungaibatang, ikan yang mati masih benih yang baru siap ditebar. Jumlahnya masih dalam proses pendataan penyuluh di lapangan,” kata Rosva.
Di Nagari Kotomalintang lanjutnya, kematian ikan ditemukan di Jorong Rambai. Sebanyak 50 ton bangkai ikan bertebaran di 76 petak keramba milik 30 penambak.
Sedangkan di wilayah Duokoto, kematian ikan ditemukan pada 100 petak KJA yang yang mengapung di Dusun Linggai, Jorong Tanjuang Batuang. Data sementara, 15 penambak terdampak kerugian musibah kematian ikan ini.