“Perlu evaluasi masyarakat Sumbar sebenarnya, kalau semakin sejahtera Semen Padang masuk Semen Indonesia tidak apa-apa, kita teruskan. Namun jikalau membuat sengsara masyarakat, barangkali perlu evaluasi. Kita sampaikan sama-sama ke Kementerian BUMN, bahwa holding ini telah merugikan masyarakat,” ucapnya.
Muchlis Yusuf Abit juga menyetujui pansus diadakan DPRD Sumbar. Karena yang terjadi saat ini menciptakan perusahaan dalam perusahaan, yang diibaratkan jeruk makan jeruk, sehingga lama-lama kontraktor lokal menjadi bangkrut.
Selain itu juga bagaimana kedepannya PT Semen Padang bisa kembali ke pangkuan Ranah Minang. Karena kebijakan yang dilakukan Semen Indonesia saat ini merugikan masyarakat Sumbar, khususnya Kota Padang. Disamping itu juga tentunya PAD Sumbar semakin bertambah.
“Bahan baku diambil dari Lubuk Kilangan, dari Kuranji dan lainnya, tapi kita tidak mendapatkan apa apa. Maka dari itu kita ingin Semen Padang kembali ke Ranah Minang. Kapan perlu saham pemerintah daerah ada di Semen Padang, agar PAD daerah semakin bertambah.Saya yakin Bapak Prabowo sangat bersemangat sekali membicarakan permasalahan masyarakat bawah,” tuturnya.