Salah satu penggagas LoveBird menyatakan hal yang senada, H Abdullah yang biasa dipanggil Abah di komunitas KLI.
“Sangat luar biasa sekali ini baru pertama kali terjadi, bersinergi dengan dunia kampus, kami disini bekerjasama untuk membangun para peternak ini bisa terus berkembang dengan baik. Karena LoveBird sepuluh tahun terakhir ini menjadi suatu yang sangat fenomenal dan LoveBird bisa menjadi komoditi yang bisa meningkatkan perekonomian” ujar pembina KLI tersebut.
“Didunia LoveBird terjadi hubungan langsung antara peternak dengan penghobi sehingga bisa mengontrol harga, dan saat ini ada khusus varian-varian tertentu tingkat atas seperti diola, diola blue ada diola partblue dan berbagai jenis dengan harga beragam. Saat harga salah satu jenis varian seperti Diola Jantan itu bisa mencapai 30 juta untuk se ekornya” ungkapnya
Menurut ketua Korwil KLI Sumatera Barat Nanda Dance bahwa keanggotaan pencinta komunitas burung LoveBird di Sumatera Barat terus berkembang pesat.
“Semenjak KLI Sumbar berdiri hampir satu tahun, Alhamdulillah sudah punya anggota 100 orang dan sampai saat ini terus berkembang dan melakukan 3 kegiatan even seperti Lomba Korwil Sumbar Cup 1 yang kedua adalah melakukan piala Gubernur Cup” tutur Nanda