“Tokoh-tokoh bangsa ini apalagi mengklaim tokoh reformasi, elite politik, marilah pertontonkan diksi-diksi atau kalimat kosa kata politik yang bisa jadi contoh, bisa jadi modeling politik ke depan, terutama yang akan diikuti generasi muda,” pungkas Lely.
Sebagaimana diketahui, saat memberikan tausiah pasca melaksakan salat subuh berjamaah di Masjid Baiturrahim, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (13/4), Amien secara gamblang menyebut bahwa di Indonesia ada partai setan dan partai Allah.
Tapi ketika dikonfimasi setelah memberi tausiyah, Amien enggan membeberkan partai apa saja dia sebut sebagai partai setan.
“Saya enggak katakan begitu. Jadi bukan partai, tapi cara berpikir. Cara berpikir yang untuk Allah dan yang diikuti oleh setan. Gelombang pro setan merugi, gelombang besar yang didikte kehendak Allah pasti menang,” katanya.
Di lain pihak, menanggapi adanya hal ini, Sekretaris PAN Eddy Soeparno menuturkan belum dapat memastikan maksud statemen seniornya tersebut. Sejauh ini ia mengaku baru mengetahui hal itu dari pemberitaan di media.