Untuk penempatan KRI selam Ardadeli dan Nagapasa, Brigjen Totok mengatakan sesuai dengan skala prioritas. Namun untuk sementara KRI itu akan ditempatkan di pangkalan KOARMATIM (Komando Armada RI Kawasan Timur).
“Tapi kalau suhu keamanan berubah di wilayah lain kita akan rolling dan putarkan kapal tersebut.”
Idealnya, kata Totok, wilayah NKRI harus memiliki sekitar 8 kapal selam. Akan tetapi, Kemhan juga memperhitungkan kondisi keuangan negara yang menurutnya baru sanggup menyediakan tiga kapal selam aktif.
“Minimal kita punya 8 tapi kalau punya 15 kapal selam tentu akan menimbulkan efek gentar luar biasa. Semua kita beli dari uang rakyat dan kita akan pertanggungjawabkan.”
Kemhan juga sedang menanti tambahan tiga helikopter Apache dari Amerika Serikat yang diperkirakan sudah berada di Indonesia pertengahan Mei. Brigjen Totok menyebut kegunaan Apache sangat bagus mengawal daerah pertahanan Indonesia.
“Kita sudah persiapkan semua beserta pilot tempurnya.”