“Itu cara orang politik. Bukan dengan merusak,” ujarnya.
Andi menjelaskan menurut keterangan pelaku perusakan yang ditangkap DPC Demokrat malam tadi, mereka mengaku disuruh oleh pengurus PDIP. Walaupun, Andi mengatakan bahwa hal tersebut adalah info yang terlalu gegabah bila dipercaya.
“Selama ini hubungan kami baik. Tugas polisi menyimpulkannya. Tidak ada alasan, pelakunya ada. Beda dengan kasus lain,” kata Andi.
Dikonfirmasi terpisah, Politikus PDIP Effendi Simbolon membantah pihaknya yang memerintahkan untuk merusak baliho Demokrat. Effendi merusak atribut partai peserta pemilihan umum (Pemilu) 201o.
“Kami tidak punya kepentingan untuk mengganggu apalagi merusak alat peraga partai peserta Pemilu,” ujarnya dikutip dari CNNIndonesia.com.
Sebelumnya, Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menduga ada kaitan yang belum terjawab atas insiden perusakan baliho Demokrat dengan kedatangan dan penyambutan Presiden Joko Widodo oleh partai politik koalisi petahana seperti PDIP, Golkar, NasDem, dan PSI.