5 Fakta Kesaksian Hasto Kristiyanto Dalam Sidang Suap KPU


Uang Rp 200 juta, menurut Hasto, akan dipakai untuk membuat lima kebun vertikal di Kantor Dewan Pimpinan Pusat PDIP. “Ada alokasi 600 dan 200 sebagai downpayment, tapi dalam hal itu belum terealisasi karena ada persoalan ini,” kata Hasto.

-Duit Geseran Harun

Mengutip pesan WhatsApp, jaksa KPK mengatakan Saeful memberi laporan kepada Hasto bahwa Harun telah menyerahkan Rp 850 juta. Uang inilah yang kemudian dipakai untuk menyuap Wahyu Setiawan.
Hasto mengatakan tidak terlalu ingat pernah mendapat pesan itu. Meski begitu, ia berdalih sempat menegur Saeful karena meminta uang kepada Harun. Setelah itu, Hasto berkata komunikasinya dengan Saeful bersifat pasif. Ketika Saeful mengirimkan pesan, Hasto hanya menjawab ‘oke, sip’. “Artinya saya membaca, tapi saya tidak menaruh atensi terhadap hal tersebut.”

Baca Juga :  KPK Terus Menjaga Rutinitas Pelatihan Bersama Untuk Penegak Hukum

-Rapat Sebelum OTT

Di akhir sidang, Jaksa sempat menanyai Hasto soal pesan yang dikirim Saeful pada hari KPK menggelar OTT pada 8 Januari 2020. Isi percakapan itu mengungkap dugaan pertemuan antara Saeful, Wahyu, dan Ketua KPU Arief Budiman sehari sebelumnya. “Semalam kami masih meeting dengan Wahyu, ada Mas Arief juga, intinya Wahyu masih dalam lobi itu, surat sudah terbit tapi masih on going process. Karena kita, dia belum sempat ngedrop ke semua komisioner,” kata jaksa KPK Takdir Suhan membacakan BAP.