Departemen Kehakiman AS dalam gugatan yang diajukan ke pengadilan federal di Washington DC, berargumen bahwa penerbitan buku itu berisiko ‘membahayakan keamanan nasional’ melalui pengungkapan informasi rahasia yang diakses Bolton selama 17 bulan menjabat di Gedung Putih.
Gugatan itu menyebut Bolton gagal untuk memeriksakan naskahnya, yang berarti bukunya ini merupakan ‘pelanggaran yang jelas dari kesepakatan yang dia tandatangani sebagai syarat untuk pekerjaannya dan sebagai syarat untuk mendapatkan akses ke informasi yang sangat rahasia’.
Salah satu tuduhan yang disampaikan Bolton via bukunya, yakni Trump pernah meminta bantuan Presiden China, Xi Jinping, agar dia bisa kembali menang dalam pilpres AS, yang akan digelar November mendatang. Upaya Trump minta bantuan ke Presiden Xi itu disebut disampaikan dalam pertemuan pada Juni tahun lalu.
Dalam bukunya itu, Bolton juga membahas klaim-klaim yang berujung pada sidang pemakzulan Trump. Klaim itu, antara lain, Trump menahan bantuan militer ke Ukraina guna menekan Presiden Volodymyr Zelensky agar memulai penyelidikan terhadap capres AS dari Partai Demokrat, Joe Biden dan putranya, Hunter. (detik)