Kudeta Dan Unjuk Rasa Di Myanmar, Ini Pernyataan Junta Militer

Seperti diberitakan sebelumnya, kudeta Myanmar terjadi pada Senin pekan lalu. Militer Myanmar, yang dipimpin Min Aung Hlaing, merebut pemerintahan yang ada. Hal itu dimulai dengan menangkap sejumlah pejabat negara Myanmar, memberhentikan menteri, dan membatalkan pelantikan anggota parlemen yang terpilih. Beberapa figur sentral yang mereka tangkap adalah Penasehat Negara Aung San Suu Kyi serta Presiden Win Myint.

Kudeta itu sendiri dipicu kekalahan partai yang berafiliasi dengan militer Myanmar, Partai Persatuan Solidaritas dan Pengembangan (USDP), dari Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pada pemilu tahun lalu. USDP menganggap ada kecurangan di pemilu tersebut sehingga menyakini pemerintahan yang ada sekarang tidak sah dan berhak dikudeta.

Ribuan massa menggelar aksi unjuk rasa memprotes kudeta militer di Yangon, Myanmar, 7 Februari 2021. Beberapa warga telihat membawa poster Aung San Suu Kyi. REUTERS/Stringer

Merespon kudeta Myanmar, warga melakukan unjuk rasa besar-besaran yang berlangsung sejak Sabtu pekan lalu. Ribuan, bahkan puluhan ribu, warga terlibat dengan unjuk rasa berlangsung di berbagai kota.