Sebabnya, struktur kepartaian PDI-P lebih kuat. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu juga memegang tampuk kekuasaan saat ini.
“Intinya, langkah Prabowo dan Gerindra akan sangat pragmatis. Kali ini, fokus target operasi politiknya adalah memenangkan pilpres,” ujar Umam.
Jika pun Gerindra akhirnya berkoalisi dengan PDI-P, kata Umam, perlu diperjelas apakah partai banteng bakal mendorong Ganjar Pranowo atau Puan Maharani sebagai pendamping Prabowo.
Sebab, sejak lama, kedua kader PDI-P itu ditengarai bersaing di internal partai untuk mendapat tiket pencapresan.
“Jika PDI-P harus rela mengikhlaskan boarding pass-nya untuk posisi cawapres, maka posisi itu lebih representatif untuk diberikan kepada Puan daripada Ganjar,” kata Umam.
Umam menambahkan, tak ada jaminan PKB bertahan seandainya Gerindra betul bekerja sama dengan PDI-P.
“Pastinya PKB akan berhitung serius. Insting politik Cak Imin biasanya cukup tajam,” tutur dosen Universitas Paramadina itu.(pp)