“Kita sedang disibukkan mengisi Silon (Sistem Informasi Pencalonan). Sehingga tentu jadwal untuk pilpres sudah ada waktunya September, tetapi tentu di antara itu akan ada akselerasi waktu,” kata Airlangga.
Di samping itu, Muhaimin mengakui bahwa ia dan Airlangga turut memperhitungkan diri untuk maju sebagai capres atau cawapres. Muhaimin menyebutkan, dalam KKIR yang dibangun oleh Gerindra dan PKB, dirinya mensimulasikan diri untuk maju dengan Ketua Umum Partai Gerindra. Namun demikian, ia tidak menutup kemungkinan bahwa duet yang diusung adalah Prabowo-Airlangga, bahkan bisa bisa saja Airlangga-Muhaimin.
“Simulasi itu tidak menutup berbagai peluang, apakah Prabowo-Muhaimin, apakah Prabowo-Airlangga, atukah Airlangga-Muhaimin, itu masih proses yang akan kita jalani,” ujar Muhaimin. Meski belum mempunyai calon presiden, Golkar dan PKB sepakat untuk membentuk tim pemenangan. “Kita sudah menunjuk tim pemenangan yaitu dari Golkar adalah Bapak Nusron Wahid dan dari PKB nanti Pak Faisol Riza. Jadi kedua tim ini tentu akan duduk untuk meneruskan langkah-langkah teknis,” ujar Airlangga. Dalam waktu dekat, Nusron dan Faisol akan segera menggelar rapat untuk menyusun format kerja sama pemenangan pemilihan presiden meski belum ada capres yang diusung.