Nusron juga menilai tak ada yang salah apabila Golkar dan PKB sudah membuat tim pemenangan meski koalisi besar belum terbentuk dan dua partai itu masih berada di dua koalisi yang berbeda. “Kita bicara pemenangan dulu, buat apa kita ngomong koalisi kalau kalah, yang penting kita bicara tentang bagaimana cara menang, kita otak-atik antara PKB dan Golkar. Intinya antara Golkar dan PKB ingin menang,” ujar Nusron.
Faisol menimpali, di sisi lain, PKB juga sudah membicarakan strategi pemenangan bersama Partai Gerindra dalam KKIR, tetapi ia membuka peluang bahwa Prabowo ikut merapat ke Golkar dan PKB. “Kami juga mengajak dan sudah berkali-kali Pak Airlangga bertemu Pak Prabowo juga. Nah, semua ini dalam proses pematangan poltik, kita berharap semua berujung seperti, kira-kira, semua harus happy dan menang,” kata Faisol.
Lepaskan diri dari PDI-P?
Kesepakatan untuk memotori koalisi besar bersama PKB adalah episode kesekian dari beragam manuver Golkar yang dilakukan dalam beberapa waktu terakhir. Sebelumnya, Golkar terlihat dekat dengan Gerindra bila berkaca dari pertemuan antara Prabowo dengan Airlangga dan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie sebanyak dua kali dalam kurun waktu kurang dari dua pekan. Selain itu, Airlangga juga mengunjungi SBY dan AHY di Cikeas pada Sabtu (29/4/2023) pekan lalu, kedua partai tidak menutup kemungkinan untuk berkoalisi selepas pertemuan itu. Airlangga pun sempat bersua dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh pada 25 Maret 2023.