Gelagat Mencurigakan Pengontrak Rumah Duren Sawit dan Terbongkarnya Praktik Aborsi

Tak punya keahlian medis

Dhimas Prasetyo menyatakan pelaku utama berinisial S tidak memiliki keahlian dalam bidang medis. S hanya belajar secara otodidak lantaran pernah mendampingi seorang dokter yang kini praktiknya sudah tutup.

“Berdasarkan kemampuan itu, tersangka S coba-coba buka sendiri dan sudah berjalan setahun terakhir,” ucap Dhimas, Jumat (19/5/2023). Berdasarkan pengalamannya itu, S membuka praktik aborsi di Jakarta Pusat selama setahun terakhir sebelum berpraktik di Jakarta Timur sejak pekan lalu.

Omzet puluhan juta rupiah

Adapun tempat praktik aborsi ilegal itu rata-rata melayani tiga sampai empat orang per hari. Bahkan, mereka pernah melayani pasien hingga delapan orang per hari. Berdasarkan jumlah pasien harian, lima tersangka itu mendapat penghasilan harian yang cukup tinggi.

Tarif aborsi dibanderol berdasarkan usia kandungan para korban. Untuk usia kandungan 11 minggu ke bawah, mereka mematok harga Rp 4,5 juta.

Sementara usia kandungan 12 minggu hingga sembilan bulan, tarifnya sekitar Rp 9 juta ke atas. “Tarif tergantung kesulitan. Dalam sehari, omzet mereka bisa mencapai puluhan juta rupiah,” jelas Dhimas.