“Namun, kita tidak boleh meng-undermine (meremehkan) saingan kita, yaitu Maldives (Maladewa),” kata dia.
Pemilihan anggota tidak tetap DK-PBB untuk periode 2019-2020 akan diadakan pada 2018, dengan sistem perwakilan area, misalnya, dari Asia adalah Indonesia dan Maladewa.
Menurut Hasan, meskipun sama-sama dari Asia, Maladewa juga terkenal aktif sebagai anggota PBB dan anggota Small Islands Development States (SIDS) yang utamanya bergerak di bidang pembangunan.
Namun, Dirjen Multilateral yang juga pernah menjabat sebagai duta besar Perwakilan Tetap RI di PBB itu menegaskan Indonesia juga tidak kalah aktif dari negara lain dalam misi-misi PBB.
Antara lain, Indonesia termasuk negara sepuluh besar pengirim pasukan perdamaian PBB, Indonesia menyelenggarakan KTT Luar Biasa OKI tentang Al-Quds Al-Sharif yang utama mendorong penghentian kekerasan di Yerusalem, Palestina, dan pelopor Gerakan Non-Blok (GNB) yang memiliki anggota 120 negara.
“Untuk peluncurannya akan ada semacam respsi, dan dalam berbagai pertemuan di Sidang Umum PBB, Pak JK akan me-list (mendaftar) siapa yang sudah mendukung, kita ucapkan terima kasih, dan yang belum kita imbau,” kata Hasan.