kabarin.co – Presiden Filipina, Rodrigo Duterte menyerukan penarikan pasukan khusus Amerika Serikat (AS) dari sejumlah pulau di Filipina Selatan. Ia mengatakan, kehadiran pasukan tersebut dapat menyulitkan pemerintah Filipina dalam melakukan serangan terhadap kelompok militan Abu Sayaf.
Hal itu disampaikan The Punisher pada Senin 12 September. Menurutnya, jika pasukan AS tidak segera pergi dari Mindanao, nyawa warga negara mereka akan terus terancam. Sebagaimana kelompok pemberontak di kawasan tersebut akan dengan senang hati membunuh atau menculik mereka untuk dimintai tebusan.
“Pasukan khusus mereka (AS) harus hengkang (dari Filipina),” ujar Duterte dalam sebuah pidatonya. “Saya tidak ingin membuat hubungan dengan AS menjadi renggang, tapi mereka harus pergi (dari Filipina),” tambah Duterte.
Menurut Duterte, jika warga Amerika (Tentara USA) masih di Mindanao maka mereka akan menjadi sasaran bernilai tinggi bagi kelompok Abu Sayaf.
Namun demikian, Sejauh ini, Duterte belum menyebutkan tenggat waktu untuk pasukan AS pergi dari Mindanao. Seperti dilansir CBS News, Selasa (13/9), Kedutaan Besar AS di Manila juga belum memberikan tanggapan terkait pernyataan sang presiden.