Konservasi Badak Sumatra Butuh Pendekatan Baru Untuk Menekan Ancaman Kepunahan

kabarin.co – JAKARTA, Kondisi populasi Badak Sumatera (Dicerorinus sumatranus) tidak sebaik Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) karenanya dibutuhkan pendekatan konservasi yang baru untuk menekan ancaman kepunahan.

Program Koordinator Proyek Ujung Kulon WWF-Indonesia Yuyun Kurniawan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakara, Jumat (23/9), mengatakan, untuk menyelamatkan Badak Sumatera yang semakin kritis, perlu adanya pendekatan konservasi berbasis spesies seperti yang dilakukan pada Badak Jawa.

Baca Juga :  Gubernur Papua Barat Tuntut Wakil Wali Kota Malang Minta Maaf

Meskipun diperkirakan jumlah populasi Badak Sumatera relatif lebih besar dari populasi Badak Jawa, namun ia mengatakan keberadaannya tersebar dalam sub-sub populasi yang kecil.

Dengan demikian, menurut dia, peluang pertumbuhan populasi Badak Sumatera relatif lebih rendah dibandingkan dengan Badak Jawa. Jika tidak dilakukan upaya-upaya proaktif untuk mengkonsolidasikan sub-sub populasi yang kecil tersebut, maka ancaman kepunahan lokal Badak Sumatera sangat mungkin terjadi.

Baca Juga :  Demokrat: Ada Orang Dalam Istana yang Sengaja Ciptakan Konflik Jokowi-SBY

Jumlah populasi Badak Jawa pada tahun 1970 hanya ada 47 individu berdasar data WWF, kemudian naik menjadi 51 individu pada tahun 1981. Pada tahun 2014 diketahui jumlahnya 57 individu, dan tahun 2016 totalnya mencapai 63 individu.