Isu SARA, Cara AHok Menutupi Amburadulnya Keuangan Pemda DKI

kabarin.co – Jumat kemaren ratusan ribu orang di Jakarta turun ke jalan. Tujuan awalnya menangkap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama alias AHok. Gubernur pengganti Jokowi itu dianggap, menista agama Islam, saat mengutip Surat Al-Maidah ayat 51, di Pulau Seribu, Jakarta. Saat itu AHok dalam kunjungan kerjanya, jadi saat itu dia bertugas sebagai Gubernur. Demonstrasi dan kecaman terhadap AHok yang dituding menista agama Islam itu meluas. Bukan hanya di Jakarta, tapi juga di Bandung dan kota-kota besar lainnya. Dipastikan, jika AHok berada di kota lain akan “diburu”, seperti Salman Rusdie, beberapa tahun silam.

Baca Juga :  KPUD DKI Segera Verifikasi Faktual KTP-el Yang Telah Dikumpulkan 29 Calon Senator

demo-ahok

Kelakuan AHok menggunakan kitab suci agama lain dan mengutip ayat lalu disesuaikan dengan keinginan atau ambisi politiknya, memang menyakitkan pemeluk agama yang kitab sucinya dikutip AHok. Gelombang protes datang dari organisasi masyarakat, lembaga keagamaan, tokoh-tokoh yang selama ini di kenal sebagai Islam moderat sampai Majelis Ulama Indonesia (MUI). Bahkan sejumlah pihak melaporkan AHok ke polisi. Walaupun berjanji akan memproses laporan itu, tapi dipastikan akan diulur sampai sesudah Pilkada. Jika AHok kalah, kemungkinan proses itu berlanjut ke tahap yang lebih serius. Itupun kalau polisi “tidak masuk angin”.