kabarin.co – Pemberitaan mengenai bekas Komisioner KPK yang diduga terlibat suap perusahaan Amerika Serikat, Maxpower Indonesia disambut banyak pihak. Seorang anak bekas pegawai Timah langsung meradang, dan menulis kesaksiannya untuk indonesiapolicy.com. Beginilah penuturannya :
“Erry Riyana-lah satu-satunya orang yang membuat PT. Timah menjadi kolaps sehingga kantor pusat PT. Timah terpaksa dijual dan ayah saya di PHK dari PT Timah. Gara-gara PT.Timah Kolaps ribuan karyawan terpaksa PHK dan sampai sekarang belum terima pesangon bahkan banyak sampai meninggal tak menerima pesangon. Pada 31 Maret 1994, Erry Riyana menjabat Direktur Utama PT. Timah, Tbk., kemudian diangkat kembali pada jabatan tersebut dan diberhentikan pada 14 Maret 2002. Sebelumnya ia menjabat i Direktur Keuangan PT. Timah, Tbk dari tahun 1991 hingga 1994, pada waktu ia menjadi Dirutlah PT.Timah kolaps karena banyak kasus korupsi di kantor pusat.
Ayah saya yang terkena PHK gara gara PT.Timah Kolaps, terpaksa pulang ke orang tua ibu saya di Lahat Sumatera Selatan. Kami hidup melarat karena pesangon tidak dibayar. Ayah saya dulu bekerja di kantor pusat PT. Timah Bangka, dan beliau mulai bekerja sejak lulus dari STM Tambang di Palembang. Ayah saya seangkatan Hudarni Rani waktu bekerja di kantor pusat PT.Timah Bangka, bahkan posisinya lebih tinggi dari Hudarni Rani. Sebab Hudarni lulusan SMA bukan STM Tambang. Pasca di PHK dari PT. Timah Hudarni terjun ke dunia politik lalu menjadi Gubernur Bangka.
