Posisi Panglima TNI Saat Ini di atas Presiden Jokowi Secara Psikologis

Presiden RI Joko Widodo (tengah) didampingi Panglima TNI Jenderal Moeldoko (kiri) dan KSAD TNI AD Jenderal Gatot Nurmanto (kanan) saat menuju tempat pemberian arahan kepada para prajurit TNI AD dengan menaiki tank anoa di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Baturaja, Sumsel, Selasa (16/6). Demonstrasi latihan tempur TNI AD disaksikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo didampingi Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Kasat TNI AD Jenderal Gatot Nurmanto dan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/Asf/foc/15.

kabarin.co – Jakarta, Pada Senin 14 November 2016 berlangsung diskusi yang bertempat di Pempekita jalan Tebet No.43  Timur Dalam Pasar PSPT. Adapun judul diskusi tersebut adalah “Perkiraan Arah Gelar Perkara Ahok” yang dilaksanakan oleh PERHIMPUNAN GERAKAN KEADILAN Pimpinan Bursah Zarnubi yang diikuti 80 orang terdiri dari undangan dan media.

Banyak tokoh yang hadir dalam diskusi tersebut, berikut rangkuman pemaparannya;

1. Munarman, SH  (sebagai Panglima Lapangan Front Pembela Islam) menyampaikan. Ada kecenderungan penyimpangan forum gelar perkara karena konstruksi design gelar perkara dibuat untuk menentukan agar tidak terbukti. Terlihat dari cara cara kepolisian dalam memeriksa saksi saksi. Kalau di presentasikan forum gelar perkara tersebut 80% akan meloloskan Ahok dan 15% akan menjerat Ahok menjadi tersangka.

Baca Juga :  Mahfud MD: Mar'ie Muhammad adalah Pemimpin dan Aktivis yang Lurus

2. DR. Syahganda (Ahli Sosiologi) menyampaikan. Banyak kelompok perang peradaban yang bercampur dalam gerakan sekarang ini. Ada kelompok yang ingin menghancurkan dominasi Pancasila. Ahok merupakan simbol dominasi kapitalisme Cina anti Pancasila dan Anti Islam yang akan merebut kekuasaan di Indonesia. Polisi tidak bisa netral karena menjadi alat kekuasaan Jokowi. Ahok pasti lolos dari tuntutan dan tidak akan dipenjara. Maka Secara sosiologis tanggal 25 November akan ada serangan dari masa ke istana karena tidak terpenuhi tuntutannya. Ada faksi di tubuh kepolisian yang sedang bertarung di internal Polri yaitu faksi Tito patron Jokowi, faksi Wakapolri patron Jusuf Kalla dan faksi Budi Gunawan patron Megawati. Posisi panglima TNI saat ini di atas Presiden Jokowi secara psikologis, maka nanti para elit akan berkompromi dengan Panglima apakah akan di adu domba rakyat dengan pemerintah atau menyelesaikan kasus ini dengan baik.