“Proses identifikasi sangat rumit karena kondisi gelap dan hujan masih turun di sini, dan jumlah kerusakan belum bisa kami dapatkan sampai saat ini, namun di perkirakan sebanyak 35 rumah warga rusak, termasuk bangunan MTsN Sumani,” ucap Irwan.
Sementara itu salah seorang warga bernama Dian (41) yang rumahnya juga dihantam angin dan mengalami kerusakan dibagian depannya, hanya bisa terpana melihat kencangnya angin tersebut.
“Babahayo pak anginnyo (anginnya sangat kencang*red) kiro-kiro kancangnyo sampai 100 km/per jam lah pak (kira kita kecepatan angin 100 km/jam),” ucap Dian masih dalam suasana ketakutan.
Saat ini masyarakat 2 jorong tersebut masih terus berdoa agar bencana ini bisa berhenti dan berharap bencana lanjutan yang sangat tidak di inginkan seperti longsor jangan sampai terjadi. (mkn)
