BOLA itu bundar, jika bukan, itu yang kempes. Di bola bulat itulah Semen Padang mengarungi waktu. Setiap bola disepak, sesering itu ingat brandnya, sebuah pabrik semen tertua di Asia Tenggara.
Kini nama klub bolanya yang dikenal dengan SPFC, sedang terhenyak di liga dua. Hendak mendaki. Untuk itu diperlukan dorongan dari pemain, keluarganya dan manajemen SPFC. Tak kalah pentingnya dari pers dan segenap pecinta bola di Ranah Minang.
“Kami bersamamu Bro,” kata saya saat diwawancarai wartawan tatkala baru diangkat jadi komisaris PT. Semen Padang. Karena itu, saya berusaha pula mencarikan sponsor untuk klub ini, sebab “kabek padi jo daunnyo,” saja tentulah tidak baik, sebanyak apapun dana perusahaan yang mengurus bola tersebut. Perlu ada tambahan sponsor demi menunjukkan SPFC tidak sendirian.
Nafkah
Beberapa tahun silam majalah Gatra menurunkan sebuah reportase tentang tingkat pengangguran di beberapa negara Eropa seperti Inggris dan Spanyol. Di sana anak muda ingin jadi mega bintang di lapangan hijau.