Features: Ketika Sepakbola Sumbar Dicambuk Rasa Malu

Gerak cepat mengembalikan harga diri ditunjukan Jerman dengan dengan sungguh-sungguh. Yang paling fenomenal adalah membangun fasilitas latihan yang sangat representatif di 390 tempat di seluruh Jerman, yang diperuntukan untuk pemain-pemain muda belia.

Fasilitas latihan dilengkapi dengan menerjunkan pelatih-pelatih dengan lisensi B UEFA. Jerman menyadari, bakat bagus itu baru akan berkembang jika dilatih oleh pelatih yang punya kompetensi tinggi, ditunjang sarana dan prasarana latihan yang memadai.

Baca Juga :  Drawing Liga 3 Sumbar 2017: Diikuti 14 Tim, Persaingan Grup B Bakal Paling Sengit

Satu lagi, disemua tempat latihan itu, DBF atau PSSI-nya Jerman memperlakukan semacam kurikulum sepakbola yang sama. Hal yang dibidik Jerman dari kurikulum ini, keseragaman akan membuat para pemain akan mudah melakukan interaksi dan adaptasi, jika satu saat mereka sama-sama dipanggil ke Timnas Jerman.

Tak menunggu terlalu lama, dari program itulah bermunculan pemain-pemain yang kemudian menjadi era dan generasi baru yang menjadi tulang punggung Timnas Jerman, sebut saja Mesut Oezil, Matt Hummels, Manuel Neuer, Jerome Boateng, Mario Goetze, Toni Kroos, Andre Schurlee, Thomas Muller, dan lain-lainnya.