Partai politik perlu melengkapi diri dengan ornamen-ornamen dan kelembagaan-kelembagaan yang khas di negara-negara demokrasi. Termasuk di dalamnya lembaga-lembaga survei, konsultan-konsultan pemenangan, ahli-ahli strategi, sekolah-sekolah politik, profesional-profesional di bidang retorika, jejaring para penulis yang merupakan ciri politisi prakemerdekaan, sampai berjenis-jenis keahlian yang dibutuhkan oleh kelembagaan-kelembagaan demokrasi moderen. Sungguh tabiat yang tak elok jika partai-partai politik membelakangkan kader-kadernya, lebih mempercayai lembaga-lembaga survei yang hidup dari anggaran-anggaran yang disediakan partai-partai politik ataun kandidat, tak mengedepankan kalangan profesional yang semakin berjibun dalam tubuh partai-partai politik, sampai hirau terhadap kesejahteraan sumberdaya manusia yang dimiliki sendiri.
Apabila mentalitas “sewa perahu” partai-partai politik tak dihilangkan, sebaiknya memang perahu-perahu partai politik sendirilah yang layak dibakar atau ditenggelamkan, karena tak bisa memaksimalkan sumberdaya internal yang dimiliki.