Pengembangan Usaha Bordir, Perlu Diversifikasi Produk

KabarEkonomi17 Views

Kabarin.co, Tanahdatar-Tim dosen pengabdian masyarakat dibawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unand melakukan sosialisasi dan pelatihan pengembangan usaha melalui diversifikasi produk.

Sasarannya kali ini adalah Silva Bordir di Kecamatan X Koto Tanahdatar. Tim dengan Ketua Peneliti Yessy Andiani, SE, MIDEC dan anggota terdiri dari Dian Yuni Anggraeni, Fajri Adrianto dan Yanti mengatakan kegiatan pengabdian tujuannya meningkatkan profitabilitas daya saing dan daya tahan mitra usaha, meminimalkan resiko dan mempersempit ruang gerak pesaing baru.

“Diversifikasi produk bordir ini adalah sebagai salah satu strategi yang ampuh dalam meningkatkan keuntungan usaha,” sebut Yessy.

Ia menyebut, persaingan dalam dunia usaha sudah menjadi hal yang biasa dihadapi oleh setiap usaha termasuk UMKM. Semakin pesat persaingan maka akan menurunkan keuntungan usaha dikarenakan banyaknya produk yang serupa di pasar. Meningkatnya jumlah penjual, mudahnya pesaing baru masuk ke pasar juga menjadi salah satu faktor.

Saat ini persaingan di pasar produk bordir didominasi oleh penjualan mukenah dan baju kurung atau koko baik skala lokal Sumatera Barat maupun skala nasional.

Hal itu juga dirasakan oleh Silva Bordir yang juga menghasilkan mukenah dan baju kurung bordir.

Dalam rangka menghadapi persaingan yang semkain kompetitif, maka perlu dilakukan strategi pengembangan usaha melalui diversifikasi produk bordir.

Untuk itu, kegiatan pengabdian yang dipimpinya itu, dimulai dengan memberikan penyuluhan tentang pentingnya diversifikasi produk dalam meningkatkan daya saing dan keuntungan usaha. Ini juga merupakan salah satu strategi bertahan dalam menghadapi persaingan dan pandemi.

Sebetulnya bordiran bisa diaplikasikan kepada banyak hal seperti dompet, tas, sepatu atau sendal, produk souvenir lainnya hingga penutup perabotan rumah tangga dan bantalan kursi.

Penyuluhan tersebut memberikan inspirasi kepada anggota usaha Silva Bordir untuk melakukan diversifikasi produk. Dengan keahlian yang dimiliki Silva selaku pemilik sendiri dalam mendesain motif, ia terinspirasi untuk membuat beberapa produk. Kegiatan tersebut direalisasikan dalam pelatihan diversifikasi produk bordir.

Kegiatan yang dilengkapi dengan pelatihan diversifikasi produk memfokuskan kegiatan kepada penentuan produk yang menjadi inovasi produk bordir, penentuan desain motif dan merancang kombinasi bahan tas yang digunakan agar memperlihatkan diferensiasi produk dari Silva Bordir.

Kegiatan sosialisasi dan pelatihan yang dilakukan pada 20 November lalu telah menghasilkan beberapa contoh diversifikasi produk yang sudah selesai dikerjakan pada 4 Desember.

Kerjasama antara tim dosen pengabdian dan mitra usaha Silva Bordir telah memberikan inovasi baru terhadap produk Silva Bordir seperti tas menggunakan motif bordir dikompbinasikan dengan payet atau swarovski, mengkreasikan tas daun pandan dengan kombinasi bordir dan payet serta pembuatan taplak meja. Selanjutnya kedepan Silva Bordir akan menambah koleksi produknya berupa sepatu, dompet, laptop case, dll.

“Dengan adanya penyuluhan dan pelatihan diversifikasi produk bordir ini, diharapkan Silva Bordir dapat berkembang menjadi sebuah usaha yang besar, produktif dan inovatif. Dengan demikian dapat meningkatkan pendapatan anngota (anak jahit) Silva Bordir. Lebih luas lagi, produk bordir juga diharapkan menjadi produk unggulan dari Nagari Singgalang, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanahdatar sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya,” pungkasnya.(*)