Persebaya Batal Dipulihkan, Bonek Menahan Diri dan Takkan Berhenti Berjuang

Kabarin.co – Bonek Mania memberi tanggapan batalnya pembahasan pemulihan hak Persebaya Surabaya sebagai anggota PSSI pada kongres hari ini. Kongres PSSI sepakat untuk tidak membahas mengenai persetujuan penerimaan anggota klub dan penentuan status kompetisi.

Dengan keputusan itu, berarti Persebaya Surabaya, Arema Indonesia, Persewangi Banyuwangi, Lampung FC dan 43 klub lainnya, masih belum diterima federasi.

Kabar itu direspons oleh Bonek dengan mendatangi lokasi kongres. Puluhan orang pendukung ‘Bajul Ijo’ itu memberikan pernyataan di hotel Mercure kawasan Ancol Jakarta Utara, Kamis (10/11).

“Kami sebenarnya menahan diri, ribuan bonek menahan diri di stadion Tugu karena mempunyai pertimbangan penting. Pertama soal menghargai cita-cita pemerintah soal tata kelola sepakbola Indonesia ke depan, juga menjaga kondusivitas situasi Jakarta saat ini,” kata juru bicara Bonek, Andi Peci, berapi-api.

“Ada alasan mengapa kami tidak hadir hari ini. Kemarin ada perwakilan dari Kemenpora, Sekjen PSSI, dan Exco PSSI, ada janji dan komitmen mereka untuk memulihkan hak Persebaya Surabaya di kongres ini. Kami berusaha untuk meyakinkan diri dan percaya dengan janji-janji mereka. Karena Kemenpora adalah representasi pemerintah, PSSI merupakan representasi sepakbola nasional.”

“Tapi, jika dua pihak yang diwakili oleh pemerintah dan PSSI mengingkari janji yang mereka buat sendiri, mau dikemanakan sepakbola Indonesia. Jargon revolusi mental atau tata kelola sepakbola yang baik, tentu tidak akan bisa diwujudkan ketika mereka mengingkari fairplay.

Andi mempertanyakan kenapa agenda pemulihan klub termasuk Persebaya dibatallkan, padahal sebelumnya Komite Eksekutif (Exco) sudah memberi jaminan akan mengakomodir hal tersebut. Menurutnya, persoalan sepakbola nasional tak akan selesai kalau persoalan Persebaya tak selesai. Sebab, salah satu dasar pembekuan PSSI adalah persoalan Persebaya.

“Para voters, kami imbau untuk taat soal reformasi tata kelola sepakbola yang baik. Kami tidak akan pulang sebelum ada kejelasan. Kami menghargai Jakarta yang situasinya sedang konflik sosial, isu SARA dan macam-macam. Kami akan bertarung di Surabaya. Surabaya akan kami gelorakan karena ini momentum hari pahlawan 10 November. Pemerintah dan PSSI tak menghargai momentum hari pahlawan di Surabaya.

“Arek-arek Surabaya akan melumpuhkan Jawa Timur. Kami tidak akan mundur sampai Persebaya dikembalikan hak-hanya seperti sedia kala. Salam satu nyali!” tegasnya, dilangsir detiksport.

Mengenai tudingan pemerintah ingkar janji, pihak Kemenpora lewat kepala komunikasi publik, Gatot S Dewa Broto, memberikan penjelasan.

“Kami keberatan kalau dibilang ingkar janji. Kami hadir di sini untuk mengawasi jalannya kongres. Tapi untuk pemulihan klub, kembali ke PSSI. Kalau kami tiba-tiba naik ke mimbar, nanti offside lagi. Saya akan menemui para bonek,” ujar Gatot.(dts)