kabarin.co – Jakarta, Sejumlah mahasiswa yang mengikuti aksi demo menolak Revisi KUHP di Gedung DPR/MPR dikabarkan menghilang. Mereka di antaranya 4 mahasiswa dari UIN Jakarta yakni, Firman Ihsan Mawardi, Dody Kurniawan, Solehudin dan Ijas.
Selanjutnya ada Nandita dan Reza dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan Andri Darmuli dari Universitas Bung Karno (UBK).
Sejumlah Mahasiswa Dikabarkan Hilang Pasca Demo di DPR, Begini Kata Polisi
Menanggapi hal tersebut, Kapolsek Metro Tanah Abang, AKBP Lukman Cahyono menyarankan agar keluarga, kerabat dan sahabat para mahasiswa itu terlebih dahulu mencari keberadaan mahasiswa yang dikabarkan hilang.
“Bisa dicari dulu, ditanyakan ke teman-temannya,” ucapnya dikutip dari Okezone, Rabu (25/9/2019).
Setelah itu, jika keberadaan mahasiswa tersebut masih belum ditemukan. Keluarga ataupun kerabatnya bisa melapor ke kantor polisi.
“Dilaporkan ke polisi juga bisa, nanti bisa polisi bantu cari,” ucapnya.
Sebanyak 254 mahasiswa menjalani perawatan di rumah sakit pasca-bentrokan yang terjadi saat demonstrasi mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat. Ratusan mahasiswa dirawat di beberapa rumah sakit di Jakarta. Dari angka tersebut, 11 di antaranya harus dirawat inap.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy mengatakan, kebanyakan korban dirawat karena menghirup gas air mata. Namun pihaknya akan terus mendalami penyebab lainnya.
Tak hanya mahasiswa, 39 polisi juga dirawat akibat kericuhan.“Ada petugas polisi sebanyak 39 orang yang alami ada yang terkena batu, tangannya patah dan sebagainya, sekarang dirawat inap,” ujarnya. (epr/oke)
Baca Juga:
Polisi Tangkap 94 Orang dalam Demo Mahasiswa di DPR
Viral Polisi Gunakan Gas Air Mata Kedaluwarsa Saat Amankan Demo
