kabarin.co – Kebijakan pelarangan melintas bagi kendaraan bermotor di kawasan Sudirman-dinilai tidak pro rakyat kecil. Pasalnya, pengendara roda dua bukanlah menjadi penyebab kemacetan di kawasan tersebut.
Pengamat Transportasi, Ofyar T Zamin justru menilai pembangunan proyek MRT justru menjadi biang kemacetan di Sudirman.
Ternyata Kemacetan Di Jalan Sudirman Bukan Sepeda Motor, Karena Proyek MRT
“Yang bikin rusak itukan karena proyek MRT itu dibikin belok kiri, belok kanan. Coba lurus aja seperti biasa malah enggak masalah,” kata Ofyar di Jakarta, Kamis (31/8/2017).
Menurutnya kebijakan menempatkan sepeda motor di jalur lambat justru jauh lebih efektif daripada melarangnya melintas. Pasalnya, keberadaan pengendara roda dua tidak menganggu lalu lintas di Sudirman.
“Motor di Jalur lambat itu sudah tepat. Kalau ditaruh di jalur cepat memang jangan,” ujarnya.
Menurutnya, proyek MRT yang ada dengan kerap merubah arus lalu lintas yang ada dengan mencampur pengendara sepeda motor dengan mobil. Sebaiknya, program pelarangan kendaraan bermotor dibiarkan saja sembari proyek MRT selesai tepat waktu.
“Nanti yang disalahkan motornya. Trafic managementnya yang kurang pas, dengan ada sekarang malah kurng baik,” tutupnya.
Sesuai dengan Pergub DKI No. 14 Tahun 2014 akan ada pembatasan sepeda motor di jalan protokol sehingga akan dilakukan juga pembatasan serupa di jalan HR Rasuna Said.
Rencana pelarangan sepeda motor di kawasan Sudirman ternyata berkaitan erat dengan adanya proyek pembangunan MRT di kawasan itu. Dengan berkurangnya arus sepeda motor, maka pembangunan proyek itu akan semakin cepat. (wck)
Baca juga:
Inilah Daftar Tol Yang Tidak Terima Uang Tunai, Jangan Sampai Salah!
Diskriminasi Terhadap Pengguna Sepeda Motor, Djarot: Nanti Ganjil – Genap Akan Diperluas
Motor Dilarang Melewati Rasuna Said – Sudirman, Karyawan Pada Mengeluh
