JAKARTA, kabarin.co – Anak menonton televisi boleh-boleh saja asalkan tontonannya sesuai dengan usia. Namun kegiatan ini harus dikontrol, karena jika tidak anak bakal menghabiskan waktu berjam-jam di depan televisi. Parahnya jika mereka sampai lupa waktu hingga tidak mengerjakan tugas dan kewajibannya.
Di situs UNICEF Jamaica disebutkan televisi bisa menjadi tantangan bagi orang tua, namun di sisi yang lain bisa menjadi pendukung kegiatan pengasuhan yang efektif. Televisi bisa berdampak negatif pada anak jika mereka menghabiskan terlalu banyak waktu di depan televisi, yang pada akhirnya mengurangi aktivitas fisik.
Padahal aktivitas fisik penting dilakukan anak, yang antara lain bisa didapat dari kegiatan bermain sepak bola bersama teman-temannya, berlari-lari dan sebagainya. Jika dibiarkan ini merupakan awal mula pola hidup sedentari yang dalam jangka panjang bisa mengundang aneka penyakit.
Selain itu, jika anak bebas menonton tayangan televisi tanpa pendampingan dari orang tua, sangat mungkin mereka menonton tayangan dengan muatan kekerasan maupun aktivitas seksual. Nah, inilah yang bisa berdampak buruk pada perilaku anak.
“Sebagai orang tua, Anda perlu mengontrol (kegiatan menonton) televisi dan sekaligus bisa mendapatkan manfaat dari alat ini,” saran UNICEF.
Agar anak tidak kecanduan menonton televisi, berikut ini beberapa saran dari UNICEF:
- Batasi waktu menonton televisi dan tegaslah dalam menerapkan aturan itu.
- Mendorong dilakukannya aneka kegiatan, termasuk membaca, pada anak-anak.
- Memantau jenis program televisi yang ditonton anak-anak.
- Temani anak-anak saat menonton televisi, kemudian diskusikan dengan mereka perihal tontonan tersebut.
- Pujilah anak Anda jika mereka melakukan kebiasaan yang baik, misalnya mematuhi aturan waktu menonton televisi.
- Beri contoh yang baik. Jika Anda meminta anak-anak untuk menghindari tayangan tertentu, maka berilah contoh dengan tidak melihat tayangan tersebut. Ingatlah bahwa orang tua adalah model yang biasanya dicontoh anak, karena itu berilah selalu contoh yang baik.
