Kabarin.co, – Prospek penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan berlanjut setelah hasil positif dari FOMC minutes yang mendukung potensi penurunan suku bunga AS.
Namun, meskipun sempat melemah 0,32% pada Rabu (21/8/2024) dan ditutup di level Rp15.480/US$, rupiah masih memiliki peluang untuk kembali menguat.
Pelemahan ini memutus tren penguatan yang telah berlangsung selama tiga hari berturut-turut. Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, dalam konferensi pers pada hari yang sama, mengumumkan bahwa Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 20-21 Agustus 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate di level 6,25%, dengan suku bunga Deposit Facility di 5,50% dan Lending Facility di 7,00%.
Keputusan ini sesuai dengan konsensus yang dihimpun oleh CNBC Indonesia dari 13 lembaga/institusi, di mana 12 lembaga memprediksi BI rate akan tetap di 6,25%, sementara satu lembaga memprediksi adanya penurunan sebesar 25 basis poin menjadi 6,00%.
Dari dalam negeri, rilis Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang dijadwalkan hari ini, Kamis (22/8/2024), akan menjadi fokus perhatian pasar.