Kesaksian Panitia PON : AHer Memang Rakus

kabarin.co – Seorang panita PON XIX Jawa Barat, yang ditemui indonesiapolicy.com tadi pagi di Bandung mengaku berita Korupsi Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan benar adanya. “Saya pikir temuan FITRA Rp 6,6 miliar terlalu kecil bisa lebih besar dari itu,”katanya. (baca juga: KPK Telusuri Korupsi di PON JaBar Rp 6,6 Miliar).

Sebagai Panitia yang bertindak sebagai LO  (Liason Officier) atau penghubung antar peserta dengan panitia, dipotong berbagai tempat. “Sepatu, pakaian, bahkan penginapan semua disunat oleh AHer, jadi panitia PON XIX JaBar kali ini sengsara banget,”ujarnya.

Baca Juga :  Dinkes Pasaman Adakan HKN Ke-59, Transformasi Kesehatan Untuk Indonesia Maju

Bahkan, banyak anakmuda yang menjadi panitia mengedarkan kardus meminta sumbangan kepada para peserta atau delegasi. “Buat makan aja, kami gak dapat,”ujar Deni, salah seorang yang mengaku panitia. Para atlit dan pelatih merasa risih dan terganggu cara-cara panitia mengedarkan kardus minta sumbangan. “Gak profesional banget nih panitia. Kami merasa terganggu dengan cara nodong seperti ini,”ujar seorang atlit.

Baca Juga :  Status Gunung Agung Meningkat Jadi Awas

Jadi bukan saja tender yang tidak transparan, tapi AHer mengutil sana-sini. “Sedikit-sedikit tapi jadi banyak,”katanya. Selain kebocoran di sisi tender, AHer juga menggunakan dana desa untuk penyelenggaraan PON. Penggunaan dana desa yang bukan tempatnya, juga akan memberi jalan masuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menelusuri korupsi di acara PON XIX JaBar ini. (indonesiapolicy.com)