Ada Begal “Sakti” Pakai Jimat, Saat Ditembak Peluru Polisi Selalu Meleset

kabarin.co – Polisi cukup kerepotan saat membekuk dua pelaku begal sadis yang sering beraksi di sekitar wilayah Kota Depok, Jawa Barat. Saat penangkapan, beberapa kejadian aneh terjadi.

Petugas Polsek Bojonggede, Kabupaten Bogor, menangkap Ikhwanurhakim (32 tahun) dan Guntur (22 tahun). Keduanya ditangkap dalam penggerebekan di wilayah Desa Dadap, Kecamatan Bojonggede.

Kapolsek Bojonggede, Kompol Siswanto mengatakan, dalam penangkapan itu, Ikhwanurhakim harus dilumpuhkan dengan tembakan di kaki. Karena dia melakukan perlawanan saat ditangkap.

Ada Begal “Sakti” Pakai Jimat, Saat Ditembak Peluru Polisi Selalu Meleset

“Salah satu tersangka yakni Ikhwanurhakim terpaksa kami lumpuhkan karena berupaya melakukan perlawanan saat akan dibekuk tim buru sergap,” kata Siswanto.

Menurut Siswanto, daftar kejahatan pembegalan yang dilakukan Ikhwanurhakim dan Guntur cukup panjang dan dari semua aksinya, mereka kerap melukai korban dengan senjata tajam.”Mereka ini kerap melakukan pencurian motor, bahkan tak segan-segan melukai korbannya jika melawan,” kata Siswanto.

Saat ditangkap, petugas menemukan barang bukti berupa golok yang selama ini dipakai pelaku untuk menyerang korban-korbannya.

Selain senjata tajam, petugas juga menemukan sebuah benda yang disebut-sebut sebagai jimat keselamatan milik Ikhwanurhakim.

Entah benar-benar berpengaruh atau tidak, dalam penangkapan ini ada sebuah cerita yang sulit dicerna akal sehat. Ketika benda itu masih berada di tangan Ikhwanurhakim, petugas mendapatkan mengalami kejadian aneh tapi nyata.

Menurut Kanit Reskrim Iptu Ade Ahmad Sudrajat, petugas yang akan melumpuhkan Ikhwanurhakim beberapa kali gagal. Setiap kali peluru ditembakkan dari pistol mengarah ke tubuh Ikhwanurhakim, peluru selalu nyasar, meleset dari target.

Padahal, saat peluru ditembakkan, posisi petugas dan pelaku tak begitu jauh atau masih dalam jangkauan tembak.

“Saat akan kami amankan dia ini sempat melawan. Kita sempat beri peringatan ternyata masih melawan ya terpaksa kami lumpuhkan. Tapi peluru nyasar terus,” kata Ade saat mendampingi Siswanto.

Sebelum menemukan lokasi persembunyian kedua begal, menurut Ade, tim buru sergap sudah menyelidiki secara mendalam tentang kehidupan pelaku. Baik sepak terjang maupun sejarah kehidupannya. Termasuk tentang jimat kebal tembak yang dimiliki Ikhwanurhakim.

Dari penyelidikan itu petugas mengetahui tubuh Ikhwanurhakim hanya bisa ditembus peluru jika saat tembakan dilepaskan petugas menginjak genting. “Katanya injak genting dulu. Nah entah kebetulan atau tidak peluru kita akhirnya tepat mengenai kakinya,” kata Ade.

Sementara itu, Ikhwanurhakim mengaku mendapatkan jimat itu dari guru mengajinya, saat dia masih menimba ilmu agama sebagai santri di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Lebak, Banten.

Menurutnya, sang guru memberikan jimat itu kepadanya dengan tujuan agar santrinyan itu terhindar dari bahaya bukan untuk melakukan kejahatan.

“Ini dapat dari guru saya, dulu saya mondok sebagai santri di daerah Lebak. Ini kata guru saya buat keselamatan. Tapi saya akui saya salah menggunakannya,” kata Ikhwan sembari meringis menahan rasa sakit di luka bekas tembakan pada kakinya.

Ikhwanurhakim mengatakan, dia merasa sangat menyesal dan telah mendapatkan karma atas perbuatannya. Sebab saat memberikan benda jimat itu, gurunya berpesan agar selalu berbuat baik dan tidak merugikan masyarakat. “Guru saya pesan suruh berbuat baik, ya saya khilaf,” katanya.(*/bn)

Baca Juga:

Jatuh dari Pohon Akasia Saat Kerja Bakti, Nyawa Pak RT tak Dapat Diselamatkan

Benar-benar Sadis, Pelaku Pembunuhan Berencana Pelajar SMK Dijerat Pasal Berlapis

Padang Punya Cerita, Geng Motor dan Pelaku Tawuran yang Tertangkap Bakal Masuk Kamp Militer