Bawaslu Pantau Akun Medsos Capres

Nasional10 Views

kabarin.co – Bawaslu akan memantau akun media sosial peserta Pemilu 2019 sebagai bagian dari fungsi pengawasan penyelenggara. Memasuki masa kampanye resmi 23 September, akun media sosial berpotensi menjadi sumber hoaks dan kampanye hitam yang bisa mengotori masa kampanye.

Anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin mengatakan Bawaslu mengawasi konten kampanye atau apapun yang disampaikan di medsos berkaitan dengan Pemilu. Bawaslu, kata dia, sudah memiliki seperangkat tindakan preventif mulai dari struktur, Perbawaslu, Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) hingga kerja sama dengan berbagai stakeholder.

Bawaslu Pantau Akun Medsos Capres

“Misalnya ada ujaran kebencian atau fitnah, hoaks atau kampanye hitam kepada salah satu calon (presiden) atau DPR, itu bisa kita lapor untuk di take down,” kata Afifuddin di Gedung Bawaslu RI, Jumat (21/9).

Afif menegaskan tugas Bawaslu hanya sebagai pemantau, bukan eksekutor. Bawaslu juga telah mengikat kerja sama dengan semua platform media sosial melalui MoU dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sebagai eksekutor.

Bawaslu juga akan mengaktifkan kembali Gugus Tugas yang telah bekerja di Pilkada serentak 2018. Gugus Tugas adalah komitmen kerjasama antara Komisi Pemilihan Umum (KPU), Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Dewan Pers.

“Sinergis dengan kekuatan luar yang menjadi stakeholder kita kembali diaktifkan. Misalnya dengan gugus tugas kampanye di media penyiaran cetak dan elektronik,” ujar Afif.

Direktur eksekutif Perludem Titi Anggraini menilai media sosial bakal menjadi salah satu pusat pertempuran politik selama masa kampanye. Persaingan politik, kata Titi, semakin ketat akibat regulasi Pemilu serentak serta ambang parlemen yang naik menjadi 4 persen.

Ditambah dengan jumlah parpol peserta Pemilu menjadi 16 peserta Pemilu serta efek ekor jas yang diyakini mengandalkan faktor ketokohan dari parpol itu sendiri.

“Jalan pintas yang bisa didekati aktor politik yakni disinformasi dan politik transaksional,” kata Titi kepada koran ini kemarin.

Ketua Umum Banteng Muda Indonesia (BMI) Banyu Biru mengatakan pintu utama komunikasi pemilih Milenial adalah media sosial. Bkampanye di media sosial, kata dia, sangat strategis terutama untuk menyebarkan pesan positif demi meraih simpati pemilih.

“Kita gencarkan promosi lewat IG post, Insta Story, Facebook, Twitter dan sebagainya. Ini medium utama kemudian dilengkapi dengan turun ke darat misalnya door to door, tatap muka dan turun ke bawah langsung,” kata Banyu.

Ketua DPP PKS bidang Politik Pipin Sopian mengatakan media sosial dipandang sebagai medium untuk menyebarkan visi dan misi yang cepat dan efektif. Tim kampanye Prabowo-Sandiaga sudah mempersiapkan langkah untuk meraup suara pemilih Milenial.

“Media sosial kami yang akan menyebarkan efek viral positif,” kata Pipin. (arn)

Baca Juga:

Putusan MA Bisa Berikan Kepastian Kepada KPU dan Bawaslu

KPU dan Bawaslu Tuntaskan DPT Ganda Lewat Verifikasi Faktual

Dana Kampanye Wajib Transparan, Bawaslu Proaktif Memantau