Video Do’a yang Menggemparkan itu Menjadi Viral di Media Sosial

Nasional1 Views

kabarin.co, JAKARTA – Doa yang dibacakan Politikus Gerindra Muhammad Syafii dalam sidang paripurna menjadi viral di media sosial.

Sidang tersebut turut dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang digelar di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (16/8/2016).

Judul pada media sosial Youtube bertuliskan ‘Doa yang Menggemparkan‘.

Syafii mengaku menerima ratusan pesan singkat usai membacakan doa.

“Saya sudah dapat sekitar 300 SMS. Semuanya merespon positif. Dan telepon ini yang ke-78 saya terima,” kata Syafii ketika dihubungi.

Syafii mengatakan doa tersebut tanpa teks. Ia mengakui dihubungi pihak Kesekjenan DPR untuk diminta teks doa. Namun, Syafii mengatakan dirinya tidak pernah menggunakan teks saat berpidato atau berdoa.

“Tergantung pada yang saya dengar yang saya lihat. Ya sudah. Saya tadi sebelum naik baca do’a sempat ditanyain lagi. ‘Ada teks atau enggak’. Saya bilang enggak ada. Ya sudah lanjut saja,” kata Anggota Komisi III DPR itu.

Menurut Syafii, doa tersebut berisi refleksi kemerdekaan yakni suasana kebatinan yang dirasakan masyarakat. Ia pun membantah adanya instruksi dari Gerindra jika dituding doa tersebut menyindir pemerintah.

“Ya kan setiap tindakan ada risikonya. Ya sudah. Kita kan ingin memperbaiki. Ya kan itu juga ditutup dengan kalimat, kalau bertobat, ya bagus. Tapi kalau enggak tobat kan, kita ini sudah sengsara,” katanya.

Syafii menuturkan doa tersebut dimaksudkan untuk perubahan ke arah yang baik. Contohnya, aparat yang semestinya menjadi pengayom malah berhadap-hadapan dengan rakyat.

Syafii menuturkan doa tersebut dimaksudkan untuk perubahan ke arah yang baik. Contohnya, aparat yang semestinya menjadi pengayom malah berhadap-hadapan dengan rakyat.

“Itu curahan isi hati. Dan saya semalam juga dapat telepon dari Medan. Bahwa tanah sengketa dengan AURI itu sudah dimenangkan oleh rakyat di PN, PT, dan MA. Sudah inkracht. Tapi rakyat malah dipaksa untuk hengkang, karena mereka mau bangun perumahan yang lain,” kata Anggota MKD itu.

Berikut teks lengkap do’a:

“Seperti mata pisau yang hanya tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas sehingga mengusik rasa keadilan bangsa ini. Wahai Allah, memang semua penjara overcapacity tapi kami tidak melihat ada upaya untuk mengurangi kejahatan karena kejahatan seperti diorganisir, ya Allah,”

“Kami tahu pesan dari sahabat Nabi Nuh, bahwa kejahatan-kejahatan ini bisa hebat bukan karena penjahat yang hebat tapi karena orang-orang baik belum bersatu atau belum mempunyai kesempatan di negeri ini untuk membuat kebijakan-kebijakan yang baik yang bisa menekan kejahatan-kejahatan itu,”

“Biarlah kehidupan ekonomi kami, Bung Karno sangat khawatir bangsa kami akan menjadi kuli di negeri kami sendiri. tapi hari ini, sepertinya kami kehilangan kekuatan untuk menyetop itu bisa terjadi. Lihatlah Allah, bumi kami yang kaya dikelola oleh bangsa lain dan kulinya adalah bangsa kami,”

“Ya rabbal aalamin. Kehidupan sosial budaya, seperti kami kehilangan jati diri bangsa ini, yang ramah, yang santun, yang saling percaya. Kami juga belum tahu bagaimana kekuatan pertahanan dan keamanan bangsa ini kalau suatu ketika bangsa lain menyerang bangsa kami. Ya Rahman ya Rahim, tapi kami masih percaya kepada-Mu, bahwa kami masih menadahkan tangan kepada-Mu, artinya Engkau adalah Tuhan kami, engkau adalah Allah YME,”

“Jauhkan kami dari pemimpin yang khianat yang hanya memberikan janji-janji palsu, harapan-harapan kosong, dan kekuasaan yang bukan untuk memajukan dan melindungi rakyat ini, tapi seakan-akan arogansi kekuatan berhadap-hadapan dengan kebutuhan rakyat,”

“Dimana rakyat digusur tanpa tahu kemana mereka harus pergi. dimana-mana rakyat kehilangan pekerjaan, Allah di negeri ini rakyat ini outsourcing, tidak ada jaminan kehidupan mereka. Aparat seakan begitu antusias untuk menakuti rakyat. Hari ini di Kota Medan di Sumut, 5000 KK sengsara dengan perlakuan aparat negeri ini,”

“Allah, lindungilah rakyat ini, mereka banyak tidak tahu apa-apa. Mereka percayakan kendali negera dan pemerintahan kepada pemerintah. Allah, kalau ada mereka yang ingin bertaubat, terimalah taubat mereka ya Allah. Tapi kalau mereka tidak brtaubat dengan kesalahan yang dia perbuat, gantikan dia dengan pemimpin yang lebih baik di negeri ini Ya Allah,” (trb)

Lihat videonya di : Do’a Muhammad Syafi’i yang Menyindir Berbagai Persoalan di Indonesia