Dody “Sultan” Bawa Lari Mahar Dimas Kanjeng

Kriminal2 Views

kabarin.co – Jakarta, Benteng bersembunyi Dodi  Wahyudi (40), ‘sultan’ penyimpanan mahar Rp 1 Triliun Dimas Kanjeng Pribadi yang hilang tiba-tiba belum terdeteksi.  Rumah mewah nya berlantai tiga yang sekarang kosong.

Dodi menjadi sosok yang paling dicari polisi sebagai saksi kunci untuk mengungkap kasus dugaan penipuan oleh tersangka Dimas Kanjeng.

Nama Dodi diseret melalui Kanjeng Dimas. Di hadapan anggota Komisi III, Dimas Kanjeng mengklaim uang pengikut yang dikoordinasikan mencapai Rp 1 triliun.

Yah … ketika ditanya tentang tempat penyimpanan ‘gunungan’ dan pengikut mahar emas, Dimas menyebut Kanjeng harta berlimpah diselamatkan oleh orang kepercayaan Dodi, menjadi pengikutnya sejak tahun 2010.

Namun, Dodi yang sebelumnya bekerja sebagai buruh pabrik sekarang menghilang seakan ditelan bumi. Rumah megahnya diDusun Pajejeran, Desa Gunung Gangsir, Kecamatan Beji, Pasuruan, kosong dan terkunci pagar. Pria asli Probolinggo tidak terlihat di rumah karena kasus Dimas Kanjeng mencuat. Istrinya juga angkat kaki di mansion.

Dodi bergabung dengan pengikut Dimas Kanjeng pada tahun 2010. Di masa lalu, kehidupan sangat sederhana Dodi.

Kepala polisi Pasuruan Superintendent Muhammad Aldian sebut Dodi tidak pernah satu pekerja pabrik di Beji, Pasuruan, Jawa Timur.

Di mata tetangga, Dodi dikenal sebagai sederhana dan murah hati. “Aku tahu. Tapi ya tahu sejauh. Aku tidak tahu apa pekerjaan,” kata epala Desa Gunung penggali, Dewi Noer Alifah, Rabu (2016/05/10).

Dewi mengaku beberapa kali datang ke rumah Dodi karena termasuk dalam Pilkades tim kampanyenya. Keduanya jarang bertemu dan hanya berkomunikasi melalui WhatsApp messenger. “Dia baik, murah hati. Dia sering cinta-cinta uang kepada orang-orang,” jelasnya.

Dodi cepat kaya karena menjadi pengikut Dimas Kanjeng. kehidupan sebelumnya berubah drastis sederhana.

Kekayaan Doditerlihat jelas membangun sebuah rumah megah. Rumah bertingkat 3 adalah seperti ‘istana’, berbeda dengan rumah-rumah di sekitarnya.

1st floor rumah ‘sultan’ dicat hijau, sedangkan lantai 2 dan lantai 3 berwarna cerah. Rumah itu berpagar besi hitam dipasang pintu kayu yang diukir indah.

Kepala Desa Gunung penggali, Dewi Noer Alifah, mengaku beberapa kali datang ke rumah Dodi. Ada kolam renang di lantai 3 rumah megah. “Aku pernah ke rumahnya beberapa kali dan telah menawarkan untuk melihatnya kolam renang yang terletak di lantai atas,” kata Dewi, Rabu (2016/10/05).

Tidak hanya itu, yang terkenal Dodi baik, murah hati, dan memiliki banyak teman. Tetangganya, Solikan, mengaku Dodi telah menunjukkan uang kepadanya. “Saya telah menunjukkan sebuah koper uang melalui WA (WhatsApp Messenger),” kata tetangga Dodi, Solikan.

Bergabung sejak 2010, Dodi akhirnya memutuskan untuk meninggalkan padepokan Dimas Kanjeng dua tahun lalu.

Kapolres Pasuruan AKBP Muhammad Aldian menyebut Dodi diduga jadi salah satu target Dimas Kanjeng karena membelot. Karena itu, ia menghilang.

“Sebenarnya, Dodi ini telah menjadi pengikut pertapaan sejak 2010. Tapi sejak 2 tahun yang lalu ia tidak aktif. Istilahnya keluar,” kata Aldian

Ketika tidak aktif, Dodi bangunan rumah tiga lantai yang megah. Aldian menduga, Dodi juga merupakan target  operasi Dimas Kanjeng membawa keluar uang.

“Saya menduga dia juga TO (Target Operasi) Dimas Kanjeng (yang mau dihabisi) seperti si Gani,” jelasnya. Gani yang dimaksud adalah mantan pengikut setia Dimas Kanjeng yang dibunuh dan mayatnya di buang di Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Jawa Tengah.
Aldian menyebut, kasus ini saat ini ditangani Polda Jatim dan Polres Probolinggo. Pihaknya hanya terus menggali informasi untuk memback-up penyidikan. (epr/det)

Baca Juga:

Merasa Malu Ketahuan Orang Lain, Korban Penipuan Dimas Kanjeng Enggan Melapor ke Polisi

Dimas Kanjeng Sakit, Penyidik Tunda Pemeriksaan Tambahan